Menteri Malaysia Dikecam, Bebaskan 120.000 Perusahaan Tetap Buka Saat Lockdown Nasional

6 Juni 2021, 16:21 WIB
Menteri Perdagangan Antarbangsa dan Industri Malaysia, Azmin Ali dikecam lantaaran bebaskan 120.000 perusahaan tetap buka saat lockdown. /Tangkapan layar Instagram/ @azmin_ali

 

PR BEKASI – Menteri Perdagangan Antarbangsa dan Industri Malaysia, Azmin Ali, mendapatkan kecaman dari warga Malaysia hingga didesak agar mundur dari jabatannya.

Seperti diketahui Malaysia sedang melakukan lockdown Nasional (MCO ketiga) mengingat kenaikan kasus penyebaran Covid-19 di negara itu.

Namun, tersiar kabar bahwa ada lebih dari 120.000 perusahaan, beberapa di antaranya tidak penting, diduga diberi pengecualian oleh Kementerian di bawah Azmin untuk tetap beroperasi selama lockdown total itu.

Kebijakan pengecualian ini lantas mendapat kritikan. Para pengkritik mengatakan bahwa hal ini berisiko mengancam sistem perawatan kesehatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Malaysia Dapat Tambahan 10.000 Kuota Haji Padahal Lagi Lockdown? Simak Faktanya

Azmin membantah kebijakan pengecualian kepada 120.000 itu bukan hanya otoritas kementeriannya saja.

“Kementerian Perdagangan Antarbangsa dan Industri bukan satu-satunya pengambil keputusan apakah suatu sektor bisnis dianggap sebagai layanan esensial atau tidak,” kata Azmin seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Minggu, 6 Juni 2021.

Sebaliknya, Azmin menjelaskan bahwa 15 kementerian pemerintah lainnya juga memiliki kekuatan pemeriksaan sebagai bagian dari Sistem Manajemen Cerdas (CIMS) Covid-19 negara itu.

Laporan awal menyatakan bahwa sekitar 95.000 perusahaan telah diberikan persetujuan oleh Kementerian Perdagangan Antarbangsa dan Industri untuk beroperasi selama MCO.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Malaysia Menurut Forbes Asia, Siapa yang Paling Tajir?

Tetapi pada 3 Juni 2021, total 128.150 perusahaan telah diberikan pengecualian untuk beroperasi, dari 586.308 pengajuan.

Mengingat kembali penyangkalan otoritas pemeriksaan tunggal Kementerian itu, pemerintah Malaysia mengumumkan pada tanggal Senin, 31 Mei 2021 bahwa Kementerian memang bertanggung jawab atas hal itu.

Beberapa layanan yang dikritik adalah studio fotografi dan toko furniture yang beroperasi selama MCO dan tampaknya mendapat persetujuan yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan Antarbangsa dan Industri.

Sejumlah tokoh Malaysia pun baik secara samar-samar maupun terangan-terangan menyindir kebijakan pengecualian tersebut.

Baca Juga: RMAF Kerahkan Jet untuk Kepung Pesawat Militer China di Wilayah Malaysia

Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob membagikan pesan samar-samar di Instagram miliknya.

"Saya menutup pintu depan tapi...,” kata Sabri

Banyak yang menilai hal ini mengacu pada kebijakan pengecualian tersebut.

Namun, ketika diminta untuk mengomentari unggahan di Instagram, miliknya Sabri membantah ada makna tersembunyi, ia mengatakan tidak ada nada metaforis untuk kata-katanya dalam unggahannya tersebut.

Senada dengan Sabri, Artis-aktivis terkenal Malaysia Fahmi Reza menimpali dengan interpretasinya sendiri tentang kegagalan CIMS.

Dengan membagikan meme yang menunjukan tanda Toko tutup berbanding dengan sebuah tanda bertuliskan “Datanglah kami buka! Masuk lewat pintu belakang”.

Sementara sebuah petisi di Change.org yang menyerukan pengunduran diri Azmin. Sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 104.000 tanda tangan dan terus bertambah.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler