PR BEKASI - Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tetap berkomitmen untuk mendukung keamanan Israel.
Joe Biden juga mengatakan bahwa dia akan bekerja dengan pemerintah baru Israel yang sekarang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.
Dalam sebuah pernyataannya, Joe Biden menyambut baik koalisi pemerintah baru yang dipimpin oleh nasionalis Naftali Bennett dan berusaha untuk menegaskan kembali hubungan antara AS dan Israel.
Selain itu, Gedung Putih mengatakan bahwa pada Minggu Joe Biden juga memberikan ucapan selamat kepada Naftali Bennett atas kepemimpinannya.
Baca Juga: Usai Hadiri KTT G7, Joe Biden dan Istrinya Minum Teh Bersama Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor
"Biden menyatakan niatnya yang kuat untuk memperdalam kerja sama antara Amerika Serikat dan Israel mengenai banyak tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan," kata Gedung Putih, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Reuters, Senin, 14 Juni 2021.
Gedung Putih juga menambahkan bahwa para pemimpin telah sepakat, mereka dan tim akan berkonsultasi dengan Israel mengenai semua hal yang berkaitan dengan keamanan regional, termasuk Iran.
"Amerika Serikat tetap teguh dalam mendukung keamanan Israel," kata Biden dalam pernyataan.
“Pemerintahan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi orang Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas,” ujarnya.
Baca Juga: Joe Biden Tegaskan Dukung Olimpiade Tokyo Tetap Lanjut Tahun Ini
Kemudian selama hampir sebulan presiden AS Joe Biden sudah tidak lagi berkomunikasi dengan mantan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken juga mengeluarkan pernyataan dengan maksud untuk menyambut rekan-rekan mereka di pemerintahan baru Israel.
Sementara itu selama pemilihan suara PM baru Israel yang dilakukan pada Minggu, Naftali Bennett memperoleh kemenangan dengan hasil suara 60-59.
Sebagai informasi Naftali Bennett adalah seorang politikus Israel yang memimpin partai religius sayap kanan Rumah Yahudi sejak 2012.
Baca Juga: Jelang Pertemuan dengan Joe Biden, Putin: Hubungan Rusia-AS Sedang Berada di Titik Terendah
Selain itu dia juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan Israel sejak 2015 dan Menteri Urusan Diaspora sejak 2013.
Kemudian antara 2013 dan 2015, dia memegang jabatan Menteri Ekonomi dan Menteri Layanan Keagamaan.
Sedangkan untuk Benjamin Netanyahu selaku pemimpin terlama Israel mengatakan bahwa dia berjanji untuk segera kembali berkuasa di Pemerintahan Israel.***