Perdagangan Manusia Meningkat, Antony Blinken: Israel Telah Gagal Memerangi Kejahatan Manusia

4 Juli 2021, 15:02 WIB
Departemen Luar Negeri AS, Antony Blinken mengungkapkan bahwa Israel tidak efisien dalam memerangi perdagangan manusia sehingga kasus di negara tersebut meningkat. /Reuters/Fabrizio Bensch/Reuters

PR BEKASI - Departemen Luar Negeri AS, Antony Blinken mengungkapkan bahwa Israel telah gagal dalam memerangi perdagangan manusia.

Hal tersebut dirilis dari laporan tahunannya tentang perang global melawan perdagangan manusia pada Kamis, 1 Juli 2021.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Jerusalem Post pada Minggu, 4 Juli 2021, dalam laporan tersebut, Antony Blinken mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Israel naik ke tingkat 2.

Baca Juga: Universitas Bergengsi di AS Berikan Dukungan Pada Palestina dan Sebut Israel Negara Apartheid 

Upaya yang dilakukan oleh negara Yahudi tersebut dalam memerangi perdagangan manusia di Israel telah memburuk.

Laporan tersebut mencatat bahwa Israel telah gagal mempertahankan upaya serius dan berkelanjutan untuk membasmi perdagangan manusia.

Alasannya adalah kurangnya penyelidikan dan prosedur yang dilakukan terhadap pedagang manusia.

Departemen Luar Negeri juga merekomendasikan agar Israel membuat prosedur investigasi yang lebih terlindungi yang akan mencegah terulangnya trauma pada korban perdagangan manusia.

Baca Juga: Polisi Israel Serang Warga Palestina yang Protes Atas Pembongkaran Toko di Pemukiman Silwan Yerusalem Timur 

Isu-isu lain yang dicatat dalam laporan tersebut, termasuk penurunan sumber daya keuangan dan manusia untuk korban perdagangan manusia.

Selain itu, tantangan penuntutan yang tertunda karena penegakan hukum tidak dapat melakukan penyelidikan dengan cukup cepat dan menerima cukup bukti untuk menuntut kasus perdagangan manusia.

Smentara itu untuk negara-negara lain yang dianggap sebagai sekutu AS yang diturunkan ke tingkat 2, termasuk Siprus, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, dan Swiss.

Ketika membahas perdagangan manusia selama pandemi global, laporan tersebut mencatat, bahwa ada peluang yang lebih tinggi untuk meningkatkan bentuk-bentuk eksploitasi seksual secara online.

Baca Juga: Pemukim Israel Angkat Kaki, Rakyat Palestina Deklarasikan Kemenangan 

Hal tersebut disebabkan karena pandemi yang memaksa banyak orang untuk bekerja dari rumah.

“Laporan perdagangan orang tahun ini mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa krisis global, seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, kebijakan dan praktik diskriminatif yang bertahan lama, dan memiliki efek yang tidak proporsional pada individu yang telah ditindas oleh ketidakadilan lainnya,” tulis Antony Blinken selaku Menteri Luar Negeri AS.

Selain itu, dalam keterangan tertulis Dr. Kari Johnstone dan Pj Direktur Kantor Pengawasan dan Pemberantasan Perdagangan Orang mengatakan bahwa perdagangan manusia tidak berhenti selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Angkatan Udara Israel Serang Dua Fasilitas Manufaktur Senjata dan Landasan Roket Hamas di Gaza 

“Jika ada satu hal yang kami pelajari dalam setahun terakhir, perdagangan manusia tidak berhenti selama pandemi," kata Dr. Kari Johnstone dan Pj Direktur.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler