Media Asing Soroti Produsen Peti Mati di Indonesia, Kewalahan Terima Pesanan di Tengah Darurat Covid-19

7 Juli 2021, 18:39 WIB
Media asing menyoroti produsen peti mati di Indonesia yang kewalahan trima pesanan di tengah darurat Covid-19. /REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

 

PR BEKASI – Media Asing memberitakan seorang Pengusaha Peti Mati di Indonesia yang kewalahan mendapatkan pesanan dan mengaitkannya sebagai peringatan.

Artikel berjudul “Overhwhelmed Indonesian Coffin Maker Issues Covid-19 warning” juga terpantau telah diberitakan ulang di portal Asia One dan Malaysia Kini.

Dalam artikel tersebut disebutkan sebuah bengkel peti mati yang terletak di pemakaman Jakarta, pengrajin peti mati, Olaskar Purba dan timnya bekerja keras membuat peti mati.

Mereka menyatukan kotak-kotak yang terbuat dari kayu lapis dan mengecatnya berwarna coklat. Peti mati kemudian dilengkapi dengan lapisan dan ditutup dengan plastik sebelum dibawa pergi untuk digunakan.

Baca Juga: Media Asing Soroti Langkah Pemerintah Indonesia, Impor 10.000 Tabung Oksigen untuk Pasien Covid-19

"Sebelum kasus (Covid-19) melonjak, biasanya kami hanya membuat hingga 10 peti mati dalam satu hari," kata pria berusia 62 tahun itu, tampak lelah.

"Tapi sekarang sudah mencapai 30 pesanan per hari, dan kerjanya dua kali lipat," ujar Olaskar Purba seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 7 Juli 2021.

Disebutkan juga bahwa Indonesia kini sedang berjuang melawan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia, yang dipicu oleh penyebaran cepat varian Delta yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India.

Pihak berwenang pada Senin, 5 Juli 2021 melaporkan 558 kematian baru, hari kedua dengan rekor kematian, dan 29.745 infeksi baru, hari ke-10 dengan rekor kasus tertinggi dalam 15 hari terakhir.

Baca Juga: Soroti Kelangkaan Pasokan Oksigen Akibat Covid-19, Media Asing Sebut Indonesia Telah Masuk Fase Kritis

Pembatasan mobilitas atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat telah diberlakukan di Jawa dan di pulau Bali, daerah yang terkena dampak terburuk.

Pada hari yang sama, pemerintah Indonesia juga memperkenalkan langkah-langkah baru dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di 20 provinsi lain yang berlaku mulai Selasa, 6 Juli 2021.

Hunian tempat tidur rumah sakit mencapai 75 persen secara nasional pada Jumat, 2 Juli 2021, kata kementerian kesehatan, tetapi beberapa rumah sakit di pulau terpadat di Jawa telah melaporkan kapasitas lebih dari 90 persen, termasuk di ibu kota Jakarta.

"Bahan yang kami gunakan juga semakin sulit ditemukan, karena harga kayu lapis juga meningkat," kata Olaskar.

Baca Juga: Media Asing Soroti Darurat Covid-19 Indonesia, Puluhan Pasien Meninggal di Tengah Kelangkaan Oksigen

Produsen peti mati itu pun menjelaskan bahwa dia kewalahan dengan pesanan peti mati yang tidak ada habisnya.

"Kami cukup khawatir karena kami menyadari banyak orang yang meninggal," tambah Olaskar.

"Kepada semua orang di luar sana, tolong patuhi aturan pemerintah, pakai masker, dan jaga jarak sosial," ujarnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler