Joe Biden Berkomitmen Soal Kebijakan Energi Terbarukan, Akan Kurangi Emisi untuk Selamatkan Banyak Jiwa di AS

14 Juli 2021, 06:24 WIB
Aktivis iklim berbaris di luar Gedung Putih untuk memprotes penggunaan bahan bakar fosil dan mendesak Joe Biden untuk memprioritaskan kebijakan iklim energi bersih. /Dok. TheGuardian/Michael Reynolds/EPA



PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengungkapkan bahwa dirinya akan berkomitmen mengenai kebijakan energi terbarukan yang akan dengan cepat mengurangi pemanasan bumi.

Joe Biden juga bahkan mengklaim dengan kebijakannya nanti akan bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa dari polusi udara yang mematikan.

Hal tersebut didapat dari sebuah laporan baru yang ditemukan di tengah meningkatnya tekanan pada Gedung Putih untuk lebih memperhatikan krisis iklim.

Dari berbagai pilihan kebijakan iklim yang tersedia, standar energi bersih akan memberikan manfaat bersih terbesar bagi AS, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian Rabu, 14 Juli 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Joe Biden dan Putin Dukung Presiden Jokowi 3 Periode, Ini Faktanya

Standar energi bersih akan membutuhkan utilitas untuk meningkatkan jumlah energi bersih, seperti matahari dan angin, melalui sistem insentif dan penalti.

Pemerintahan Joe Biden berharap untuk memasukkan langkah itu dalam RUU infrastruktur utamanya tetapi dibatalkan setelah negosiasi kompromi dengan Partai Republik.

Akan tetapi, hal tersebut berbeda pada laporan terbaru yang dilakukan oleh konsorsium peneliti dari Universitas Harvard, Institut Teknologi Georgia dan Universitas Syracuse.

Yakni yang menunjukkan bahwa hal itu akan menjadi alat yang paling efektif dalam mencapai tujuan Gedung Putih dari 80 persen penggunaan energi terbarukan pada tahun 2030.

Baca Juga: Joe Biden Kejar Para Penjual Senjata Ilegal Usai Lonjakan Kasus Pembunuhan di AS

Bahkan, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dia ingin semua listrik yang ada di AS dapat diperbarui pada tahun 2035.

Standar energi bersih untuk mencapai sasaran 80 persen pada akhir dekade akan menyelamatkan sekitar 317.500 nyawa di AS selama 30 tahun ke depan.

Hal tersebut dikarenakan ada pengurangan tajam polusi udara dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas.

Pada tahun 2030 saja, 9.200 kematian dini akan dapat dihindari begitu pengurangan emisi tercapai di AS.

Baca Juga: Akibat Kebijakan Joe Biden, Ribuan Migran yang Terdampar di Meksiko Diculik, Diperkosa, dan Diperdagangkan

Total penghematan kesehatan sebesar 1.13 triliun dolar AS (sekitar Rp16.363 triliun) karena udara yang lebih bersih akan dicapai antara sekarang hingga 2050.

Peningkatan kualitas udara yang paling dirasakan yakni oleh orang kulit hitam yang saat ini menghadapi bahaya yang tidak proporsional dari tinggal di dekat jalan raya dan pembangkit listrik.

Setiap negara bagian di AS akan mendapatkan kualitas udara yang lebih baik, seperti Ohio, Texas, Pennsylvania, dan Illinois.

Peralihan cepat ke energi terbarukan akan menelan biaya sekitar 342 miliar dolar AS (sekitar Rp4.952 triliun) hingga 2050, melalui biaya modal dan pemeliharaan.

Joe Biden menghadapi tekanan dari para pemerhati lingkungan, serta perusahaan besar seperti Apple dan Google, untuk menerapkan standar baru setelah dikeluarkan dari undang-undang infrastruktur.

Gedung Putih melalui Gina McCarthy, penasihat iklim utama Joe Biden, berharap tindakan itu segera terealisasi dalam paket infrastruktur berikutnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler