Dua kali Lolos dari Kematian, Veteran Perang Dunia II Rusia Berhasil Kalahkan Covid-19 setelah Berjuang di ICU

26 Juli 2021, 08:26 WIB
Veteran Perang Dunia Kedua Nikolay Bagayev, 102, memberi isyarat saat ia meninggalkan rumah sakit setelah dirawat karena COVID-19 dan dipulangkan, Rusia. /Reuters/Tatyana Makeyeva

PR BEKASI - Veteran Perang Dunia II Rusia, Nikolai Bagayev merasa bahwa dia berhasil menghindari sebanyak dua kali dari kematian.

Namun kali ini, musuhnya bukan dari pasukan Jerman yang menyerang Uni Soviet melainkan virus Covid-19.

Nikolai Bagayev yang berusia 102, telah mengalami kerusakan paru-paru sekitar 80 persen ketika dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus Covid-19 di kota Korolyov dekat Moskow, Rusia.

Baca Juga: Federasi Sepak Bola Rusia Resmi Tunjuk Valery Karpin Jadi Manager, Gantikan Stanislav Cherchesov yang Dipecat

Setelah menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit, termasuk seminggu dalam perawatan intensif, Nikolai Bagayev akhirnya dipulangkan pada Kamis malam.

"Terakhir kali saya menghadapi kematian adalah pada tahun 1941. Saat itu, paru-paru kanan saya terluka selama pertempuran untuk Moskow. Tapi saya agak muda saat itu dan berhasil pulih dengan segera," kata Nikolai Bagayev kepada Reuters, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 26 Juli 2021.

"Kali ini, saya sebagian besar didukung oleh dokter meskipun beberapa kali saya berada di ambang kehilangan harapan dan keberanian. Saya sangat berterima kasih kepada mereka semua," katanya.

Nikolai Bagayev adalah salah satu kelompok veteran yang dihormati di Rusia untuk peran mereka dalam mengalahkan Nazi Jerman. 

Baca Juga: Diskors Tampil Tanpa Bendera dan Lagu Kebangsaan, Rusia Optimis Bisa Bawa Pulang Medali Olimpiade Tokyo 2020

Pada Mei, dia mengambil bagian dalam parade kemenangan tahunan di Square Parade bersama Presiden Vladimir Putin.

"Itu sulit, tetapi saya bisa melihat para dokter berjuang, dan saya membantu mereka," kata Bagayev, yang mengenakan seragam militer berhiaskan medali ketika keluar dari rumah sakit.

"Merekalah yang menjadi pahlawan," katanya, menambahkan.

Baca Juga: Miliki Toilet Emas di Rumahnya, Polisi Rusia Terlibat Skema Suap Biji-bijian Ilegal

Nikolai Bagayev telah hidup dengan melalui banyak periode penuh gejolak Uni Soviet yang sekarang sudah tidak ada dan dua kali terluka parah selama perang.

"Dia adalah seorang prajurit sejati, dia terus mengingat luka perang dan kesulitannya di (Pertempuran) Moskow dan kenangan itu membantunya selama berada di rumah sakit," kata Valentina Rakitskaya selaku dokter Nikolai Bagayev.

Setelah perang, Nikolai Bagayev bekerja di republik Soviet Kazakhstan di mana ia membantu membangun kosmodrom Baikonur yang mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada 1961.

Baca Juga: Rusia Siap Kirim Jet Tempur Sukhoi Su-30 ke Myanmar Dukung Kesepakatan Senjata

Nikolai Bagayev mengatakan bahwa teknik pernapasan yang dipelajari dari kosmonot Soviet membantunya pulih dari Covid-19.

Sebagai anggota setia partai komunis oposisi Rusia, dia berencana untuk membantu mereka dalam berkampanye menjelang pemilihan parlemen pada September depan.

Namun, dia juga mengatakan bahwa tujuan pertamanya adalah dengan mulai berjalan lagi tanpa bantuan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: reuters

Tags

Terkini

Terpopuler