Badai Pasir Mengerikan Sapu Bangunan dan Rumah di China, Efek Gurun Gobi

27 Juli 2021, 13:58 WIB
Badai Pasir Selimuti Gansu China Barat laut pada Minggu, 25 Juli 2021. /Tangkapan layar Xinhuanet

 PR BEKASI - China dilanda dua bencana alam sekaligus pada Minggu, 25 Juli 2021 yang terjadi di beberapa wilayah Negeri Tirai Bambu itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari xinhuanet pada Selasa, 27 Juli 2021, badai pasir dilaporkan menyapu Kota Dunhuang di Provinsi Gansu, China barat laut, pada Minggu.

Menurut departemen meteorologi daerah setempat, jarak pandang terendah berkurang menjadi 791 meter.

Sebagai informasi tambahan China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat untuk badai pasir, dengan warna merah mewakili yang paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.

Baca Juga: China Dilanda Bencana, Belum Pulih dari Banjir Kini Dihantam Topan In-fa

Sedangkan di wilayah China Timur, Topan In-fa melanda di distrik Putuo di kota Zhoushan, pelabuhan utama di provinsi timur Zhejiang, pada hari Minggu pukul 12:30 waktu setempat, kata penyiar negara CCTV, mengutip Administrasi Meteorologi China.

Topan In-fa yang disertai dengan angin kencang dan hujan lebat yang melanda juga memaksa dua bandara internasional di kota Shanghai, membatalkan semua penerbangan dan pihak berwenang melarang kegiatan di luar ruangan.

Video tentang topan In fa dan badai pasir yang melanda China juga beredar di TikTok Indonesia.

Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah @kingsmans43 yang masing-masing video telah mendapatkan 4.6 juta tayangan dan 136 ribu tayangan.

Baca Juga: Studi China Ungkap Antibodi Vaksin Sinovac Memudar Setelah 6 Bulan

Melinda Liu, kepala biro Beijing untuk Newsweek, mengatakan "masalah dengan topan ini tidak hanya mendatangkan malapetaka ekonomi di beberapa bagian penting di China tetapi juga datang pada waktu yang sangat sulit".

“Pertama-tama datang hanya beberapa hari setelah banjir besar di China tengah yang telah mengganggu kehidupan satu juta orang dan menewaskan puluhan orang,” kata Melinda Liu

“Tidak hanya membunuh orang tetapi juga membuat gambar yang menjadi viral di media sosial, beberapa gambar yang sangat vulgar dari orang yang tampaknya tenggelam dalam sistem kereta bawah tanah,” katanya.

Topan In-Fa juga telah membuat banjir sepanjang 6 km di Zhoushan dengan air laut dan menebang sekitar 1.000 pohon di Shanghai.

Baca Juga: Beijing Desak Washington, Minta Berhenti 'mengutuk' China saat Kunjungan Resmi AS

Badan Meteorologi sebelumnya mengatakan topan itu bergerak dengan kecepatan 15 km per jam.

Sementara ITU, kecepatan angin In-fa mencapai 38 meter per detik, kata Badan Meteorologi.

Hal tersebut sama dengan sekitar 137 kph (85 mph), menurut perhitungan Reuters.

Departemen manajemen darurat Zhejiang meningkatkan respons topan ke level tertinggi pada hari Sabtu, menutup sekolah dan pasar dan menangguhkan lalu lintas jalan jika diperlukan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Xinhuanet

Tags

Terkini

Terpopuler