Taliban Dilaporkan Eksekusi Mati Perempuan Afghanistan yang Tidak Bisa Masak

21 Agustus 2021, 09:40 WIB
Taliban dilaporkan telah melakukan eksekusi mati terhadap seorang perempuan Afghanistan yang tidak bisa memasak. /Al Jazeera

 

PR BEKASI – Taliban dilaporkan telah melakukan eksekusi mati terhadap seorang perempuan Afghanistan yang tidak bisa memasak.

Hal tersebut dikatakan oleh Najla Ayoubi, mantan hakim Afghanistan dan aktivis dari Every Woman Treaty yang berkampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

Dengan sangat emosional, dia mengatakan telah berbicara dengan perempuan Afghanistan dan telah mendengar contoh perilaku buruk dan kekerasan perempuan Wanita.

Mantan hakim tersebut mengklaim seorang perempuan Afghanistan telah dibakar karena dia dituduh memasak makanan yang buruk untuk pejuang Taliban.

Baca Juga: Jurnalis Perempuan AS Ditodong Senapan AK-47 oleh Taliban saat Liputan di Afghanistan

"Mereka memaksa perempuan untuk memberi mereka makanan dan memasak makanan untuk mereka, bila tidak sesuai dengan selera mereka maka hukuman telah menanti, katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Tak hanya melakukan eksekusi mati pada perempuan yang tidak bisa memasak, Taliban juga menurut pengakuannya telah menyelundupkan para perempuan muda Afghanistan ke luar negeri untuk bisnis prostitusi

"Ada begitu banyak perempuan muda dalam beberapa minggu terakhir yang dikirim ke negara-negara tetangga dalam peti mati untuk digunakan untuk prostitusi,” katanya.

Tak sampai disitu, para Taliban juga disebut-sebut telah secara paksa meminta para keluarga untuk menyerahkan anak perempuannya kepada Taliban untuk dinikahkan dengan mereka.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Malala Yousafzai Desak Pemimpin Dunia Lindungi Hak Perempuan Afghanistan

"Mereka juga memaksa keluarga untuk menikahkan anak perempuan mereka dengan pejuang Taliban,” katanya.

Najl Ayoubi kemudian mempertanyakan janji Taliban yang sebelumnya mengatakan akan menjamin keamanan, keselamatan, dan kebebasan hak bekerja bagi perempuan Afghanistan.

"Saya tidak melihat di mana janji bahwa mereka pikir wanita harus pergi bekerja, ketika kita melihat semua kekejaman ini," katanya.

Sebelumnya, Taliban menyatakan keinginan mereka untuk membangun hubungan damai dengan negara-negara lain.

Taliban juga bersikeras akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Baca Juga: Jurnalis Perempuan AS Ditodong Senapan AK-47 oleh Taliban saat Liputan di Afghanistan

Juru bicara utama kelompok itu Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Taliban tidak menginginkan musuh internal atau eksternal.

Dia bersikeras perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam.

"Kami berkomitmen untuk hak-hak perempuan dalam kerangka Syariah. Saudara-saudara kita memiliki hak yang sama dan akan memperoleh manfaat dari hak-hak mereka,” katanya..

Tak hanya itu, Taliban juga mengatakan bahwa para perempuan Afghanistan akan diberikan hak kebebasan untuk berkegiatan di sektor apapun baik Pendidikan, Kesehatan, dan bidang lainnya

“Mereka akan bekerja dengan kami, bahu-membahu dengan kami, dan komunitas internasional,” katanya

"Jika mereka memiliki kekhawatiran, kami ingin meyakinkan mereka bahwa tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan, tetapi tentu saja dalam kerangka yang kami miliki," katanya, menambahkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler