Taliban Minta Tolong Bantuan ke Erdogan, Turki Mulai Bergerak ke Afghanistan?

27 Agustus 2021, 17:01 WIB
Erdogan buka suara terkait permintaan tolong bantuan Taliban di Afghanistan. /Reuters

 

PR BEKASI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara soal permintaan tolong Taliban di Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, kelompok Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021.

Menurut keterangan yang diperoleh, Turki telah mengadakan pertemuan khusus dengan Taliban.

"Kami telah mengadakan pembicaraan pertama kami dengan Taliban," tutur Erdogan dalam AFP.

Baca Juga: Taliban Maafkan Warga Afghanistan yang Bersekutu dengan Barat: Tak Pernah Terjadi Setelah Nabi Muhammad

Erdogan dilaporkan masih belum membuat keputusan atas permintaan kelompok Taliban untuk menjaga bandar udara Kabul, Afghanistan.

Permintaan ini diajukan Taliban setelah sekutu menarik pasukannya pada 31 Agustus 2021 mendatang.

"Taliban telah mengajukan permintaan mengenai penjagaan dan pengoperasian bandara Kabul," tutur Erdogan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Kendati demikian, Erdogan mengungkap bahwa Turki belum membuat keputusan atas permintaan Taliban tersebut.

"Tetapi, kami belum membuat keputusan karena selalu ada kemungkinan kematian di sana," ujar Erdogan.

Baca Juga: Aktivis Klaim Amerika Cekal Evakuasi Orang Kristen Afghanistan dari Taliban: Ini Kejahatan Manusia!

Pernyataan Erdogan ini terjadi di tengah kritikan keras di dalam negeri soal keterlibatan Turki dengan Taliban.

Kendati demikian, Erdogan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari diplomasi.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Turki sendiri berada di Afghanistan sebagai bagian dari NATO.

Selain itu, Erdogan juga memberikan komentar soal bom bunuh diri yang terjadi di bandar udara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021 kemarin.

"Taliban berkata, kami akan memastikan keamanan operasi bandara. Kita akan membuat keputusan setelah situasi tenang," ucap Erdogan.

Sebagai informasi, sebanyak 85 orang tewas termasuk di antaranya 13 tentara Amerika Serikat.

Saat ini bandar udara internasional Kabul masih di bawah komando Amerika Serikat dan Barat hingga 31 Agustus 2021 mendatang.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler