Umat Budha dan Tao di Malaysia Rayakan Festival Hantu Lapar, Replika Vaksin Covid-19 dari Kertas Laku Keras

29 Agustus 2021, 14:09 WIB
Di toko Raymond Shieh yang menjual barang-barang keagamaan, set replika vaksin Covid dari kertas menjadi laku keras di Festival Hantu Lapar yang dirayakan umat Budha dan Tao di Malaysia. /Reuters

 

PR BEKASI - Replika vaksin Covid-19 menjadi salah satu hal yang tengah ramai disoroti di Malaysia.

Seperti diketahui bahwa di Malaysi ada Festival Hantu Lapar, yang dirayakan oleh umat Buddha dan Tao di seluruh Asia Tenggara.

Dlam momentum tersebut yang menjadio perhatian salah satunya yakni replica vaksin Covid-19.

Salah satu pemilik toko perlengkapan sembahyang di Malaysia membuat replika vaksin Covid-19 dari kertas sebagai barang persembahan selama festival keagamaan untuk menghormati kerabat yang meninggal.

Baca Juga: Warga Negaranya Ditahan Taliban di Afghanistan, Malaysia Minta Bantuan Lembaga Keamanan Asing

Persembahan vaksin kertas itu menjadi populer selama Festival Hantu Lapar, yang dirayakan oleh umat Buddha dan Tao di seluruh Asia Tenggara, yang meyakini arwah orang mati kembali ke Bumi selama bulan ketujuh kalender Imlek China.

Selama waktu ini, orang meninggalkan makanan untuk orang mati, membakar dupa, dan persembahan dari kertas yang menyerupai hal-hal yang mungkin diinginkan mendiang.

Tahun ini, satu set kotak jarum suntik dan dua botol vaksin Covid-19 yang terbuat dari kertas, adalah salah satu barang dengan penjualan tercepat untuk festival di toko barang keagamaan Raymond Shieh Siow Leong di Kota Johor Bahru, Malaysia selatan.

Sekitar 20 persen dari 32 juta penduduk Malaysia menganut agama Buddha, agama kedua yang paling umum setelah Islam.

Baca Juga: Mantan Menteri Malaysia Ingin Bimbing Taliban, Negara-negara Muslim Diminta Kirim Perwaklian ke Afghanistan

"Situasi Covid-19 di negara kita cukup serius dan banyak orang meninggal sebelum menerima vaksin. Saya berharap produk ini dapat membantu mendiang untuk memenuhi keinginan terakhir mereka," kata Shieh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, Agustus 2021.

Shieh mengatakan dia mulai membuat set replika vaksin Covid-19 dari kertas pada awal Agustus, memproduksi sekitar 30 hingga 50 set sehari. Setiap set dijual RM22.80 atau sekira Rp78 ribu.

Selanjutnya, Shieh mengatakan bahwa dirinya telah menjual lebih dari 200 set sejauh ini.

"Kami membuat vaksin kertas ini untuk menguji minat pasar, tapi kami tidak menyangka reaksinya akan sebaik ini. Pesanan terus berdatangan, dan kami harus bekerja lembur hingga larut malam untuk membuat produk ini," katanya.

Seperti diketahui bahwa Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan total beban kasus hampir 1.6 juta dan jumlah kematian 14.818.

Sementara sekira 57 persen populasi Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler