Korea Utara Tolak 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari China, Unicef: Negara Lain Lebih Membutuhkan

3 September 2021, 09:31 WIB
Kim Jong Un. /KCNA/FILE PHOTO VIA REUTERS

PR BEKASI - Korea Utara menolak sekitar 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari China dan menyarankannya memberikan pada negara lain yang lebih membutuhkan, kata Unicef.

Diketahui bahwa Korut merupakan negara miskin pertama yang telah memberlakukan penguncian ketat dan menutup perbatasan pada Januari tahun lalu untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari negara tetangga, China.

Pyongyang menegaskan pihaknya belum melihat adanya kasus virus corona tapi mereka telah membayar harg yang sangat mahal untuk blokade tersebut, salah satunya krisis pangan.

Baca Juga: Foto Satelit Komersil Perlihatkan Kegiatan Tentara Korea Utara, Persiapkan Parade Militer?

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari France 24, Jumat, 3 September 2021, kementerian kesehatan masyarakat Korea Utara mengatakan 2,97 juta dosis Sinovac yang ditawarkan ke DPR Korea oleh Covax dapat dipindahkan ke negara-negara yang terkena dampak parah.

Pihak Korut mengatakan, hal itu juga mereka lakukan karena mengingat pasokan global vaksin Covid-19 yang terbatas namun lonjakan kasus berulang di beberapa negara, kata juru bicara UNICEF pada AFP.

Pyongyang akan terus berkomunikasi dengan COVAX untuk menerima vaksin Covid-19 dalam beberapa bulan mendatang, tambah mereka.

Baca Juga: Beredar Foto Kim Jong Un Nampak Lebih Kurus, Rumor Kesehatan hingga Kelaparan di Korea Utara Makin Mencuat

Pada bulan Juli, sebuah think tank Korea Selatan yang berafiliasi dengan agen mata-mata Seoul mengatakan Pyongyang juga menolak vaksin AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca yang ditawarkan dalam skema Covax ini kemungkinan tak diterima karena adanya kekhawatiran tentang efek samping.

Institut Strategi Keamanan Nasional menambahkan bahwa ada beberapa kemungkinan Korea Utara tidak mau menerima vaksin-vaksin tersebut.

Pertama, karena Korea Utara tidak dilengkapi dengan penyimpanan dingin yang cukup untuk vaksin Pfizer dan Moderna, dan yang kedua Kim Jong Un skeptis tentang efektivitas vaksin China.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: France 24

Tags

Terkini

Terpopuler