China Siapkan Angkatan Laut untuk Perang Lawan AS di Pesisir Barat Amerika

12 September 2021, 18:08 WIB
China dilaporkan sedang menyiapkan angaktan laut mereka untuk dikirim ke pesisir barat AS sebagai bentuk intimidasi perang. /Xinhua/Liu Dawei

 

PR BEKASI – China dilaporkan sedang menyiapkan angkatan laut mereka untuk dikirimkan ke pesisir barat Amerika Serikat (AS) yang dianggap oleh Gedung Putih sebagai tindakan perang.

Kabar tersebut berhembus di tengah meningkatnya ketegangan militer antara kedua negara adidaya tersebut yang dikhawatirkan dapat memicu pecahnya Perang Dunia 3.

Sebelumnya, China dibuat marah atas kehadiran kapal perusak Angkatan Laut AS di dekat salah satu pulau pangkalan militernya di Kawasan Laut Natuna Utara.

Sebagai tanggapan atas peristiwa tersebut, China telah bersumpah akan membalas dendam tindakan AS tersebut.

Baca Juga: Jepang dan Vietnam Tandatangani Kesepakatan Transfer Pertahanan di Tengah Kekhawatiran China

Hal tersebut dikatakan oleh wartawan investigasi bernama Ben Swann di akun Twitter pribadinya.

"Sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS lewat dalam jarak 12 mil dari sebuah pulau buatan China di Laut Natuna Utara. China menyebut tindakan ini sebagai provokasi telanjang,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 12 Agustus 2021.

"Sekarang dorongan di China adalah untuk memberikan tanggapan yang tepat, agar China mengirim dalam jarak 12 mil dari pangkalan AS serta sekutu AS yang kemungkinan akan dipandang sebagai tindakan perang," tambahnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa seorang pejabat China telah mengancam AS akan merasakan obatnya sendiri akibat tindakan tersebut yang disebut-sebut sebagai permulaan Perang Dunia 3.

Baca Juga: Demi Tumbuh Tinggi, Bocah 130 Kg di China Dipaksa Ibunya Lompat Tali 3.000 kali Sehari, Berakhir Tragis

"Yang Jiechi, direktur komisi urusan luar negeri pusat, yang mengatakan hanya dengan membuat AS merasakan obatnya sendiri, China dapat menyentuh saraf AS dan sekutunya,” katanya.

"Dia berjanji akan membentuk kembali pemahaman dunia barat tentang intimidasi AS di Laut Natuna Utara," katanya, melanjutkan.

Pada Kamis, 9 September 2021, Presiden AS, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping melakukan panggilan telepon pertama mereka setelah Joe Biden menjabat pada tujuh bulan lalu.

Kedua pemimpin menegaskan kembali tanggung jawab bersama mereka untuk memastikan bahwa persaingan tidak berubah menjadi konflik.

Joe Biden diketahui semakin frustasi dengan agresi China di Laut Natuna Utara dan Selat Taiwan.

Baca Juga: Joe Biden Khawatir China Akan Ledakan Aset Ruang Angkasa AS Jika Pecah Konflik

Di sisi lain, dukungan ekonomi dan militer AS yang meningkat terhadap Taiwan telah membuat marah China.

China juga menuduh AS ikut campur dalam urusan dalam negerinya karena Taiwan sendiri sampai saat ini masih dianggap China sebagai wilayah mereka.

Menanggapi kehebohan tersebut Angkatan Laut AS bersikeras bahwa “idak ada yang akan menghalangi untuk mengirim angkatan lautnya melalui Laut Natuna Utara.

USS Benfold, kapal perusak berpeluru kendali, berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Mischief Reef.

Baca Juga: Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, China Beri Bantuan Rp440 Miliar dan Vaksin Covid-19 ke Afghanistan

Mischief Reef telah diklaim oleh China dan diubah menjadi kapal induk stasioner dengan landasan pacu, radar, dan kapasitas untuk menampung rudal.

Bulan lalu, Wakil Presiden AS, Kamala Harris memulai tur pertamanya di Asia Selatan sejak memasuki Gedung Putih dan memberikan peringatan keras ke China.

Kamala Harris bersumpah AS akan mempertahankan kehadirannya yang kuat di Laut Natuna Utara.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler