PR BEKASI - Petinju Manny Pacquiao akan mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2022 mendatang.
Pernyataan Manny Pacquiao ini sontak mengejutkan publik, mengingat dirinya lebih dikenal sebagai petinju legendaris.
Dalam pernyataannya, Manny Pacquiao bertekad akan memerangi kemiskinan dan maling uang rakyat (korupsi) setelah pemerintahan pertahana populis brutal Rodrigo Duterte.
Baca Juga: Modal Calonkan Diri sebagai Presiden FIlipina, Manny Pacquiao Serius Hadapi Petinju Kuba Hari Ini
Manny Pacquiao akan mencalonkan diri sebagai Presiden melalui PDP-Laban, yakni partai yang dipimpinnya bersama Sentator Aquilino 'Koko' Pimentel III.
Tak hanya itu, Manny Pacquiao juga berjanji bahwa dia akan menindak tegas para politikus yang mencuri uang rakyat.
"Saya seorang pejuang, dan saya akan selalu menjadi pejuang di dalam maupun di luar ring," katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent pada Senin, 20 September 2021.
Baca Juga: Manny Pacquaio Maju di Pilpres Filipina 2022 Tantang Calon Petahana Rodrigo Duterte
Kendati demikian, pencalonan diri Manny Pacquiao sebagai Presiden Filipina menuai kritik dari sejumlah kalangan.
Mereka menilai, petinju yang telah mengalahkan 22 juara dunia ini tak memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin sebuah negara.
Menanggapi itu, Manny Pacquiao menegaskan bahwa pengalaman pahitnya semasa kecil yang justru membuatnya dapat memahami masalah kemiskinan di Filipina.
Baca Juga: Manny Pacquiao akan Hadapi Conor McGregor dalam Laga Amal untuk Korban Covid-19 di Filipina
Sebelumnya, Manny Pacquiao pernah hidup di jalanan saat usianya baru meninjak 14 tahun.
Saat itu, dia baru saja pindah ke Manila, dan harus bekerja sebagai buruh bangunan demi membiayai kehidupan ibu dan lima saudaranya.
Kendati demikian, Manny Pacquiao sebenarnya sudah pernah terjun ke dunia politik pada 2007.
Selain itu, dia juga meraih gelar sarjana ilmu politik pada 2019.***