Alexei Navalny Sebut Google dan Apple Antek Vladimir Putin, Kecewa Aplikasi Dihapus di Tengah Periode Pemilu

25 September 2021, 14:05 WIB
Alexei Navalny sebut Google dan Apple antek dari Presiden Vladimir Putin seiring kecewa aplikasinya dihapus di tengah periode pemilu Rusia. /Guardian

 

PR BEKASI - Nama Alexei Navalny tengah menjadi sorotan karena sikapnya baru-baru ini.

Alexei Navalny diketabui adalah seorang kritikus dan aktivis anti-korupsi Rusia.

Alexei Navalny muncul di media sosial untuk mengkritik langkah Google dan Apple menghapus aplikasinya dari Play Store serta App Store.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kantor Reuters pada Sabtu, 25 September 2021, Alexei Navalny menyebut bahwa Google dan Apple sebagai pengecut.

Baca Juga: Partai Vladimir Putin Unggul pada Pemilu Rusia, Pihak Oposisi Tuding Ada Unsur Kecurangan

Tak hanya itu, Alexei Navalny juga menyebut bahwa Google dan Apple pantas disebut sebagai antek dari Presiden Vladimir Putin karena menghapus aplikasi di tengah periode pemilu bulan ini.

Sebagaimana di ketahui bahwa di Rusia baru-baru ini dilaksanakan pemulu dan partai yang dipimpin oleh Presiden Valadimir Putin unggul di parlemen.

"Para raksasa teknologi Apple dan Google telah bersekongkol dengan Kremlin untuk memenuhi permintaan mereka, menghapus aplikasi kami dari pasar mereka. YoutTbe pun telah menghapus video saya dan Telegram telah memblokir bot kami," kata Alexei Navalny dalam unggahannya ke medis sosial, Kamis, 23 September 2021.

Diberitakan sebelumnya, aplikasi Alexei Navalny, yang ditujukan untuk mendukung pemilu, dianggap mengandung konten ilegal oleh Pemerintah Rusia.

Baca Juga: Vladimir Putin Ucapkan Terima Kasih pada Masyarakat Rusia, Partainya Raup Suara Mayoritas di Parlemen

Gara-garanya, aplikasi itu menyertakan rekomendasi 'Smart Voting' dalam menyikapai pemilu nanti.

Strategi Smart Voting bertujuan mendesak Rusia memilih secara taktis untuk mendukung kandidat yang paling mampu menggulingkan petahana dari partai berkuasa, Rusia Bersatu, dalam pemilihan Duma.

Sementara bagi Rusia, strategi itu ilegal dan perlu disensor karena gerakan politik Alexei Navalny sudah dianggap ekstrimis.

Google dan Apple sudah berada di bawah tekanan besar dari Pemerintah Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Viral Foto Taliban Naik Perahu Bebek Sambil Tenteng Senjata, Bawa Pelempar Granat Buatan Rusia

Mereka beberapa kali dijatuhi denda karena tidak menghapus konten yang dianggap oleh pihak berwenang sebagai ekstremis.

Jika aplikasi "Navalny" tidak mereka hapus, mereka akan kena denda sanksi lanjutan.

Alexei Navalny menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan semua orang di Google dan Apple. Ia yakin masih banyak orang baik di sana.

Namun, ia kecewa dengan sikap para pengambil keputusan yang tunduk begitu saja terhadap kepentingan Pemerintah Rusia.

Baca Juga: Kebiri Kimia Tak Hilangkan Hasrat Seksual, Dokter Rusia Usul Pelaku Pedofil Dihukum Mati

"Saya ingin orang-orang baik itu berani melawan bos mereka yang pengecut," ujar Alexei Navalny menegaskan. Per berita ini ditulis, baik Google maupun Apple belum memberikan tanggapan.

Ketika pemilu berlangsung pekan ini, Partai Rusia Bersatu berhasil memenangi suara mayoritas untuk majelis rendah di Duma.

Para oposisi dan pendukung Alexei Navalny mereka bermain curang meski badan penyelenggara pemilu memastikan semua suara bersih.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler