Moderna Akui Vaksin Covid-19 untuk Jepang Terkontaminasi Logam: Pemasangan Salah dan Keteledoran Manusia

2 Oktober 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi vaksin Moderna. Perusahaan Moderna akui bahwa vaksin Covid-19 untuk Jepang terkontaminasi logam akibat keteledoran manusia. /unsplash.com/Mufid Majnun

 

PR BEKASI - Vaksin Covid-19 Modern dilaporkan terkontaminasi logam baru-baru ini.

Vaksin Covid-19 Moderna tersebut yakni untuk digunakan di Jepang.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 2 Oktober 2021, sementara itu, produsen vaksin Covid-19 Moderna mengakui adanya keteledoran manusia.

Keteledoran tersebut menyebabkan vaksin Covid-19 buatan mereka yang diproduksi di Spanyol terkontaminasi logam.

Baca Juga: Pria Jepang Tewas Usai Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Moderna yang Diduga Terkontaminasi Partikel Asing

Sebelumnya, perusahaan farmasi terbesar Jepang Takeda Pharmaceutical bersama Moderna dan perusahaan Spanyol, Rovi, yang mengoperasikan pabrik, melakukan penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan kemudian menemukan sejumlah ampul terkontaminasi pada Juli 2021.

Namun, pasokan dari produksi yang sama diizinkan untuk dikirim ke Jepang.

Otoritas Jepang pada Agustus menangguhkan penggunaan tiga kelompok vaksin Moderna yang berisi 1,63 juta dosis setelah diberi tahu soal adanya kontaminasi.

Baca Juga: Sudah Diuji di Belgia, Vaksin Moderna Dapat Munculkan Antibodi 2 Kali Lebih Tinggi Dibandingkan Vaksin Pfizer

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa masalah bersumber dari "pemasangan yang salah dan karena keteledoran manusia yang secara visual salah menilai jarak. Jarak tersebut seharusnya 1 mm antara bulatan dan penyumbat mesin yang memasang bagian atas ampul vaksin".

Lima lot berurutan dari vaksin Covid-19 Moderna yang diproduksi di Rovi antara 27 Juni-3 Juli masih diselidiki, demikian dilaporkan Reuters, Jumat, 1 Oktober 2021.

Tiga kelompok pertama vaksin dikirim ke Jepang dan kemudian ditarik lagi setelah diketahui adanya partikel, yang lantas dipastikan sebagai baja antikarat, di dalam 39 ampul.

Lot keempat tidak lulus pemeriksaan setelah beberapa partikel ditemukan pada 2 Juli dan lot kelima juga ditahan oleh pihak Rovi.

Masalah lot 4 dan 5 dilaporkan ke Moderna, Takeda, dan Kementerian Kesehatan Jepang.

Baca Juga: Jepang Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 Moderna, Kembali Temukan Kontaminasi Zat Asing

Namun, tiga lot pertama lolos untuk digunakan sebab kelompok ampul itu "telah melewati pemeriksaan dan dianggap tidak terkena imbas."

Faktanya, pemasangan yang salah "menyebabkan masalah tetap muncul di kelima kelompok vaksin," berdasarkan penyelidikan.

Prosedur pengoperasian yang lebih baik serta penggunaan alat presisi baru akan membantu mencegah masalah yang sama terjadi lagi, menurut laporan itu.

Kedua perusahaan dan Kementerian Kesehatan Jepang menyebutkan bahwa partikel baja antikarat tidak menimbulkan risiko baru.

Hingga kini Pihak Moderna belum diketahui apakah akan mengganti dengan vaksin Covid-19 yang baru atau membatalkan pengiriman vaksin Covid-19 untuk Jepang.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler