PR BEKASI – Seluruh negara di dunia kini sedang melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi warganya agar mencapai suatu kekebalan massal demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Namun, dalam waktu beberapa bulan setelah seseorang menerima dosis lengkap, sejumlah vaksin Covid-19 malah menunjukan penurunan efikasinya.
Meskipun demikian, vaksin yang telah diberikan tetap akan memberikan perlindungan terhadap Covid-19
Diantaranya ketiga vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, dan Moderna, vaksin yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Moderna disebut memilki ketahanan yang lebih lama dibanding dua vaksin tersebut.
Baca Juga: Abaikan Seruan WHO, Jerman dan Prancis Tetap Beri Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga bagi Warganya
Karena pihak Moderna mengklaim bahwa vaksin Covid-19 buatannya tidak mengalami banyak perubahan dari efikasi awal saat uji klinis, yakni sebesar 94 persen.
"Kami sangat senang bahwa kemanjuran vaksin Covid-19 kami stabil di 93 persen dalam empat hingga enam bulan," kata Chief Executive Moderna Stephane Bancel yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Minggu, 8 Agustus 2021.
Berbeda dengan Sinovac, karena berdasarkan penelitian di China, efikasi Sinovac mengalami penurunan hanya dalam jangka 6 bulan.