Tempe Indonesia Tembus Pasar Jepang, Presdir Kobe Bussan Tak Menyangka

4 Oktober 2021, 11:15 WIB
Presiden Direktur Kobe Bussan tak menyangka masyarakat Jepang menyenangi olahan tempe dari Indonesia karena dinilai bergizi. /Bintang_Galaxy/ Pixabay

PR BEKASI - Salah satu makanan khas masyarakat Indonesia, tempe mampu menembus pasar Jepang.

Beberapa waktu ke depan, masyarakat Jepang terutama di Kota Kansai dapat menikmat tempe khas Indonesia.

Produk pangan dari Indonesia ini akan masuk ke pasar Jepang melalui salah satu distributor besar dari Jepang, yaitu Kobe Bussan Co.Ltd.

Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak Naik, Sebagian Perajin Tahu Tempe di Cikarang Mogok Produksi 

Keberhasilan tempe menembus pasar Jepang menjadi salah satu bukti bahwa produk pangan Indonesia dapat mendunia.

Kabar baik ini merupakan hasil dari penandatanganan kontrak kerja sama yang dilakukan antara PT Arumia Kharisma Indonesia dengan Kobe Bussan Co.Ltd.

Masyarakat Kota Kansai dapat menikmati olahan kacang kedelai itu di Gyomu Supaa.

Dalam kesepakatan tersebut, volume yang akan didistribusikan ke wilayah Kansai dan Kanto Jepang sebanyak 13,8 ton.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Beri Kabar Duka Meninggalnya Mangaka Jepang Takao Saito, Siapakah Dia? 

Penandatanganan kesepakatan tersebut juga dihadiri oleh Konsulat jenderal RI Osaka, Diana Es Sutikno.

Dalam pertemuan tersebut, Konjen Diana mengapresiasi jajaran Kobe Busan Co.Ltd atas kepercayaannya karena telah mengimpor tempe dari Indonesia.

Diana juga menyampaikan kebanggaannya terhadap kerja keras PT Arumnia Kharisma Indonesia.

Kerja keras tersebut sebagai bentuk konsistensi mereka dalam menjaga kualitas dan keamanan produk tempe olahannya.

Baca Juga: 5 Pelajaran Gaya Hidup Orang Jepang yang Bisa Ditiru untuk Perlambat Tanda-tanda Penuaan 

Sehingga dapat dikatakan sebagai pionir ekspor tempe Indonesia ke Jepang.

Diana mengatakan, ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Jepang mempunyai peluang yang besar dan cukup bersaing.

Kualitas makanan dan minuman Indonesia dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain.

Faktor kualitas dan keamanan yang tinggi serta kemasan yang menarik dan praktis sangat penting dalam memastikan peningkatan penetrasi pasar dan kontinuitas ekspor.

Baca Juga: Sebelum 'Squid Game', 4 Drama Korea Ini Dituduh Menjiplak Serial Jepang 

"Produk makanan dan minuman Indonesia harus mempunyai hasil uji lab yang diakui di Jepang," kata Konjen Diana.

"Oleh karena itu, hal ini tidak terlepas dari peran BPOM dalam memastikan produk kualitas ekspor benar-benar aman dan sesuai dengan standar internasional," sambungnya.

Awalnya Hirozoku Numata, Presiden Direktur Kobe Bussan Co.Ltd Jepang tidak menyangka.

Karena ternyata masyarakat Jepang menyukai tempe. Oleh karena itu Kobe Bussan melakukan impor tempe dari Indonesia.

Baca Juga: Moderna Akui Vaksin Covid-19 untuk Jepang Terkontaminasi Logam: Pemasangan Salah dan Keteledoran Manusia 

Tempe yang tergolong dalam makanan sehat dan bergizi menjadi alasan bagi warga Jepang berminat untuk mengkonsumsi tempe.

Selain mengimpor dari Indonesia, terdapat juga pengusaha diaspora Indonesa yang memproduksi tempe di Jepang, yaitu Sariraya tempe dan Rusto's Tempe.

Pada tahun 2020, ekspor makan dan minuman Indonesia ke pasar Jepang menembus angka 304,8 juta dolar.

Jumlah itu mengalami tren kenaikan nilai ekspor selama 5 tahun terakhir 3,27%.

Baca Juga: Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang Umumkan Putri Mako dan Kei Komuro Akan Menikah pada 26 Oktober Mendatang 

Pertumbuhan yang pesat ini perlu ditingkatkan, mengingat tren pasar Jepang saat ini mulai melirik produk-produk yang berkualitas.

Hal ini tentunya akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi produk makanan dan minuman Indonesia di Jepang.

Menurut Diana, ke depannya perlu ada upaya promosi sekaligus edukasi secara terus-menerus kepada masyarakat Jepang.

Hal itu berkaitan dengan cara mengolah dan menyantap produk pangan asal Indonesia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemlu

Tags

Terkini

Terpopuler