Mantan Kepala Perangkat Lunak Pentagon Sebut China Ungguli AS dalam Bidang Teknologi

12 Oktober 2021, 11:31 WIB
Ilustrasi. Mantan Kepala perangkat lunak Pentagon, Nicolas Chaillan sebut China kini mengungguli AS dalam bidang teknologi. /Reuters

 

PR BEKASI - China kini tengah bersaing dengan sejumlah negara maju tak terkecuali Amerika Serikat dalam perkembangan teknologi.

China dinilai mampu bersaing dengan AS dalam kecerdasan buatan.

Hal itu diungkapkan oleh mantan kepala perangkat lunak Pentagon AS.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Financial Times pada Selasa, 12 Oktober 2021, ia mengatakan bahwa China telah memenangkan pertempuran kecerdasan buatan dengan AS.

Baca Juga: China Sengaja Latihan Perang di Dekat Wilayah Taiwan, Situasi Makin Memanas

Ia juga menyampaikan bahwa hal itu menuju dominasi global karena kemajuan teknologinya.

China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Disebut-sebut kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama yang muncul, terutama kecerdasan buatan, biologi sintetis, dan genetika dalam sepuluh tahun ke depan atau lebih.

Hal itu juga diyakini oleh para intelijen Barat

Selanjutnya, Nicolas Chaillan, First Chief Software Officer Pentagon yang mengundurkan diri sebagai protes terhadap lambatnya transformasi teknologi di militer AS, mengatakan kegagalan untuk merespons kemajuan ini bisa membahayakan AS.

Baca Juga: China Tolak WHO Jelajahi Gua Kelelawar dan Peternakan Untuk Cari Asal Covid-19

"Kami tidak memiliki peluang bersaing melawan China dalam 15 hingga 20 tahun. Saat ini, itu sudah dipastikan terjadi menurut pendapat saya," katanya.

"Apakah dibutuhkan perang atau tidak, itu semacam anekdot," ujarnya.

Menurut Nicolas Chaillan, China akan mendominasi masa depan dunia dengan mengendalikan segalanya mulai dari narasi media hingga geopolitik.

Nicolas Chaillan menyalahkan inovasi yang lamban dan keengganan perusahaan AS seperti Google untuk bekerja sama dengan negara dalam Artificial Intelligence (AI) dan perdebatan etika yang ekstensif mengenai teknologi tersebut.

Google belum memberikan komentar atas pernyataan Nicolas Chaillan.

Baca Juga: Anak-anak di China Akali Aturan Main Game, Jual Beli hingga Sewa Akun Makin Marak

Nicolas Chaillan mengumumkan pengunduran dirinya pada awal September, dengan mengatakan para pejabat militer berulang kali ditugaskan untuk inisiatif siber yang bahkan mereka sama sekali kurang berpengalaman.

Seorang juru bicara Departemen Angkatan Udara AS mengatakan Frank Kendall, sekretaris Angkatan Udara AS, telah mendiskusikan dengan Nicolas Chaillan.

Yakni soal rekomendasinya untuk pengembangan perangkat lunak departemen di masa depan setelah pengunduran dirinya, FT melaporkan.

Nicolas Chaillan mengatakan pertahanan siber AS di beberapa departemen pemerintah berada di tingkat taman kanak-kanak.

Sementara perusahaan-perusahaan China, kata Nicolas Chaillan, berkewajiban untuk bekerja dengan pemerintah mereka dan melakukan investasi besar-besaran di teknologi kecerdasan buatan tanpa memperhatikan etika.

Namun, belum ada tanggapan resmi dari Pihak pejabat AS mengenai pernyataan Nicolas Chaillan tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: FInancial Times

Tags

Terkini

Terpopuler