PR BEKASI - Indomie yang merupakan salah satu mie instan yang disukai oleh semua orang menjadi satu-satunya merek yang dua kali disebutkan dalam peringkat terbaru Mie Instan Terbaik Dunia versi Majalah New York.
Hingga saat ini Indomie hampir disukai oleh semua kalangan mulai dari pelajar di Eropa hingga narapidana di Australia.
Daftar peringkat tersebut, sekelompok penulis makanan dan koki AS memberikan peringkat ke-10 mie instan favorit mereka.
Dan mengklasifikasikannya ke dalam tiga kategori, yaitu pekat, gurih, dan pedas.
Baca Juga: Indomie Jadi Mi Instan Terbaik Nomor 1 Versi LA Times, Ternyata Ini Alasannya
"Rasa asli Indomie, Mi Goreng, dan variasi ayam barbekyunya, menempati urutan teratas daftar mie instan terbaik karena rasa gurih yang kuat yang berasal dari minyak bawang dan bawang goreng," kata Chronicle Soleil Ho, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Chronicle Soleil Ho diketahui selaku kritikus restoran San Francisco,
Ho mengatakan kepada majalah itu bahwa dia telah makan Indomie sejak dia di sekolah dasar.
"Ketika sepupu saya dan saya akan menyiapkan mie instan sendiri ketika orang tua kami keluar, dan topping favorit saya adalah telur mata sapi." katanya.
Sementara di Jerman, seorang mahasiswa Pia Dannhauer mengatakan bahwa Indomie adalah makanan untuk makan siang di antara kuliah selama studi sarjananya di Belanda.
Baca Juga: Demi Uang Rp10 Juta, Pria di Selandia Baru Rela Mandi Indomie, Netizen: Micin Maniak
"Teman-teman flat saya dan saya benar-benar dapat saling memandang dan berkata, 'Indomie?' secara bersamaan kapan pun kami benar-benar berencana memasak bersama," kata pria berusia 27 tahun itu.
Karena Dannhauer adalah seorang vegetarian, Indomie favoritnya adalah Indomie rasa sup sayuran vegan, yang harganya hanya sekitar €0,40 atau setara dengan Rp9 ribu.
“Saya sebenarnya pernah membuat salad mie dari itu, dengan beberapa tambahan kubis Napa dan saus yang terbuat dari paket rempah-rempah, ditambah kecap dan rempah-rempah,” katanya.
Pengalaman Ho dan Dannhauer menjelaskan mengapa Indomie menjadi merek mie instan favorit di seluruh dunia, karena enak, murah, serbaguna, dan nyaman.
Rasa mie goreng ikonik yang diluncurkan pada tahun 1983 ini telah dicintai oleh penggemar Indonesia dan luar negeri sejak saat itu.
Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Indomie Dikabarkan Beri Hadiah Ribuan Smartwatch, Cek Faktanya
Bumbu mie goreng yang biasanya dilengkapi dengan minyak bumbu, kecap manis, saus sambal, bubuk kering kaya MSG, dan bawang merah goreng.
Namun, untuk memenuhi selera lokal, mie yang dijual di luar pulau Jawa menggunakan bubuk cabai sebagai pengganti saus cabai, tetapi bahan lainnya tetap sama.
"Di luar negeri, isinya mirip dengan mie goreng versi Jawa, tapi rasanya sedikit berbeda," kata Redha Kinanti, warga Indonesia yang tinggal di Selandia Baru.
“Rasa Indomie yang dijual di sini kurang enak, mungkin MSG-nya beda,” ujarnya.
Ini bukan pertama kalinya Indomie masuk daftar peringkat.
Pada tahun 2019, Peringkat Daya Ramen Instan Los Angeles Times menempatkan rasa ayam barbekyu Indomie di peringkat teratas, karena rasanya yang 'benar-benar surgawi'.
Baca Juga: Diproduksi 2 Juta Bungkus per Hari, Indomie Jadi Mi Instan Favorit Semua Kalangan di Arab Saudi
Sementara untuk mie goreng klasik menduduki peringkat No.10 karena penulis menganggapnya sedikit terlalu manis.
Di YouTube, Indomie sering ditampilkan oleh food vlogger dengan membandingkan rasa mie instan terbaik.
Di negara tetangga Malaysia, ada sebuah restoran yang didedikasikan sepenuhnya untuk Indomie yang disebut Indobowl.
Di Nigeria, dalam mengolah indomie terkadang menambahkan seafood dan sayuran ke dalam campurannya.
Sementara di Australia, sebuah kedai kopi lokal mengubahnya menjadi roti panggang.
Pada 2019, terdapat lilin beraroma mi goreng dari toko Australia yang menyebabkan kegemparan online di kalangan orang Indonesia.
Baca Juga: Doakan Kepergian Peracik Bumbu Nunuk Nuraini, Habib Ja'far: Indomie Sering Temani Kita Saat Lapar
Saat ini, Indomie tersedia di sekitar 100 negara, dan lebih dari 15 miliar bungkus mie diproduksi setiap tahun.
Selain Nigeria, Indofood juga menjalankan pabrik di Kenya, Maroko, Serbia, Arab Saudi, Mesir dan Turki.
Begitu populernya Indomie di Afrika, pada Desember tahun lalu seorang peneliti di Ghana mengungkapkan bahwa Indomie digunakan sebagai alat untuk memikat gadis-gadis muda ke dalam perdagangan seks.
Pada 2018, Nine News Melbourne Australia melaporkan bahwa pemerintah negara bagian Victoria menghabiskan lebih dari 500.000 dolar atau setara Rp7 miliar untuk persediaan dua tahun Indomie untuk narapidana di sana.***