PR BEKASI - Petinggi perusahaan Samsung, Jay Y Lee kini semakin menjadi sorotan publik.
Pasalnya Jay Y Lee menyatakan bersalah di pengadilan pada Selasa, 12 Oktober 2021 kemarin.
Jay Y Lee mendapatkan dakwaan terkait penggunaan zat terlarang secara ilegal.
Sebelumnya, Jay Y Lee mendapatkan pembebasan bersyarat pada Agustus 2020 lalu atas tuduhan kasus suap.
Hal itu membuat citra Jay Y Lee sebagai pengusaha di Korea Selatan tercoreng.
Kasus Jay Y Lee ini disidangkan di pengadilan pusat distrik Seoul, Korea Selatan, dan belum dijatuhkan putusan.
Jay Y Lee diketahui telah menerima Propofol sebanyak 41 kali dari 2015 sampai 2020 lalu.
Seperti diketahui bahwa Propofol adalah sebuah obat penenang yang digunakan dalam anastesi
Sementara itu, Jaksa penuntut mengatakan penggunaan propofol tersebut berkedok perawatan kulit atau hal yang tidak ada sangkut-pautnya dengan perawatan kesehatan yang sah.
Baca Juga: Diduga Suap Mantan Presiden Korea Selatan, Bos Samsung Akan Jalani 2.5 Tahun Penjara
“Masalah ini awalnya untuk pengobatan, namun saya sangat menyayangkannya," kata Jay Y Lee, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 13 Oktober 2021.
"Saya akan memastikan ini tidak terjadi lagi,” kataJay Y Lee, menambahkan saat di ruang sidang yang hanya dihadiri oleh sekitar 15 orang.
Menurut Jay Y Lee, dia tidak lagi menggunakan Propofol sejak Agustus 2021 atau setelah dia mendapatkan pembebasan bersyarat.
Sedangkan pengacara Jay Y Lee mengatakan, kliennya pada awalnya mendapat perawatan psikologis karena tekanan sejak ayahnya dirawat di rumah sakit pada 2014 silam.
Baca Juga: Korsel Tingkatkan Kewaspadaan Akibat Virus Corona hingga Samsung Harus Menutup Pabriknya
Alasannya yakni lantaran sebelumnya Jay Y Lee lalu terjerat kasus hukum skandal korupsi hingga dia harus menjalani serangkaian persidangan.
Jaksa penuntut menuntut Jay Y Lee membayar uang denda sebesar 70 juta won atau sekira Rp 829 juta dan biaya tambahan 17 juta won atau sekira Rp 201 juta.
Selanjutnya, putusan hukum untuk kasus petinggi Samsung ini akan dilakukan pada 26 Oktober 2021 mendatang.***