Jokowi dan Joe Biden Mendesak Militer Myanmar Bebaskan Tahanan Politik, Serta Kembali ke Demokrasi

2 November 2021, 19:43 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat mendesak militer Myanmar bebaskan tahanan politik dan mengembalikan demokrasi. /Twitter @jokowi

PR BEKASI – Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak junta militer Myanmar membebaskan para tahanan politik.

Bertemu di sela KTT Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia, Jokowi dan Joe Biden juga meminta penguasa militer Myanmar menghentikan semua kekerasan.

Menurut keterangan Gedung Putih, kedua presiden memberikan perhatian terhadap kudeta di Myanmar.

Baca Juga: Turki Tangkap 15 Mata-mata Israel, Diduga Sedang Awasi Warga Palestina

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera.com, Jokowi dan Joe Biden sepakat mendesak militer mengembalikan demokrasi di negara tersebut.

Joe Biden juga menyatakan dukungan terhadap sikap ASEAN atas pemerintahan militer Myanmar.

Akhir bulan lalu, Myanmar memboikot pertemuan pemimpin ASEAN, setelah pemimpin militer mereka tidak diundang dalam kegiatan secara virtual tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 3 November 2021: Aries dan Taurus Rasa Gelisah Hantui Hubungan Asmaramu

Kekerasan dan kerusuhan kerap terjadi di Myanmar sejak militer mengambil alih kekuasaan Februari 2021.

Berdasarkan data Asosiasi Pendampingan bagi Tahanan Politik, setidaknya 1.229 orang terbunuh sejak kudeta militer.

Unjuk rasa menentang kembalinya militer ke tampuk kekuasaan merebak di banyak tempat negara tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Pecahkan Misteri Kenapa Suara Orang Mati Bisa Terdengar

Lebih dari 9.500 pengunjuk rasa ditangkap dan dipenjara.

Mereka yang ditangkap mendapatkan penyiksaan, akibatnya sekitar 131 orang meninggal.

Kekerasan antara militer dan kelompok pemberontak berbasis etnis juga timbul di wilayah perbatasan dengan Thailand.

Akibatnya, puluhan ribu warga mengungsi di dalam negeri atau melintas batas negara ke Thailand. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler