Wanita Ini Melahirkan di Usia 50 Tahun: Secara Medis Ini Tidak Mungkin

27 November 2021, 13:51 WIB
Seorang wanita melahirkan di usia 50 tahun dan sudah yakin akan menjadi ibu sebelumnya. /New York Post

 

PR BEKASI - Setiap wanita pernah memikirkan untuk menjadi seorang ibu, meskipun tidak semuanya, tetapi pada mereka yang sudah menikah melahirkan seorang anak tersebut kerap muncul.

Termasuk pada Susie Troxler yang selalu bermimpi untuk bisa menjadi seorang ibu, dan keinginan itu baru terlaksana setelah usianya setengah baya, yakni menginjak 50 tahun.

Susie Troxler melahirkan dan menjadi ibu dari anak perempuan pertamanya, Lily, pada 29 September lalu di Cone Memorial Hospital di Greensboro, North Carolina.

"Ini sangat nyata," katanya dalam siaran pers rumah sakit, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari New York Post pada Sabtu, 27 November 2021.

Baca Juga: Buntut Kabur dari Taliban, Perempuan Afghanistan Melahirkan di Penampungan Inggris tanpa Bantuan Bidan

"Semuanya bersatu untuk momen ini terjadi. Kami tidak lagi hanya suami dan istri, kami 'ibu' dan 'ayah'," katanya.

Susie Troxler dan suaminya Tony yang berusia 61 tahun, menikah pada 2008, dan berkali-kali mencoba untuk memiliki anak secara alami.

Kemudian, sekitar dua tahun lalu, dia memulai perawatan fertilisasi in-vitro dan kemudian, donasi sel telur.

Sebelumnya, dia melakukan upaya awal yang gagal pada kehamilan dengan embrio pertama dari proses donasi telur.

Baca Juga: Kekalahan Memalukan MU atas Liverpool Bikin Ibu Hamil di Singapura Melahirkan

Terlebih sejak pandemi virus corona yang tiba-tiba melanda, banyak klinik kesuburan ditutup sementara.

Susie Troxler dapat mencoba untuk hamil lagi dengan embrio kedua ketika Institut Kesuburan Carolina dibuka kembali awal tahun ini.

"Jadi 1 Februari lalu, kami melakukan transfer embrio dari embrio terakhir dan ini lah dia (Lily)," katanya.

"Itulah perjalanannya (mendapatkan anak)," sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa dirinya memiliki kehamilan yang diberkati, meskipun sangat berisiko tinggi karena usianya.

Baca Juga: Larang Perempuan Afghanistan Jadi Menteri, Taliban: Tugas Mereka Melahirkan

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists memiliki risiko tinggi bagi wanita yang hamil di usia paruh baya.

"Wanita yang hamil di kemudian hari memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, termasuk preeklamsia dan efek kesehatan lainnya, baik bagi ibu maupun janin," tuturnya.

Baby Lily Troxler kini bersama dengan ibunya Susie di rumah sakit, yang sudah yakin kalau dia pasti akan menjadi orang tua.

Karena itu, dia tidak memikirkan risiko yang ada dan tetap bertekad mempunyai anak sendiri.

Baca Juga: Taliban Sebut Wanita Tak Bisa Jadi Menteri: Mereka Harus Melahirkan

"Saya tahu saya akan menjadi seorang ibu suatu hari nanti," katanya.

“Tidak tahu bagaimana itu akan terjadi. Tidak tahu apakah itu akan menjadi cara alami, berarti IVF, apakah itu akan diadopsi. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," ucapnya.

Dia menceritakan mereka tidak menyerah untuk memiliki seorang anak karena memimpikannya.

Selain itu, mereka juga yakin dan tidak peduli bagaimana hal itu akan terjadi, tetapi pasti terjadi.

Baca Juga: Dibantu Pramugari Turkish Airlaines, Perempuan Afghanistan Melahirkan di Tengah Evakuasi Pengungsi ke Inggris

Sekarang setelah dia melahirkan, Susie dan Tony mengatakan dia merasa sangat terhormat bisa menjadi orang tua Lily.

"Secara medis ini tidak mungkin, tapi dia ada di sini," tandasnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler