PR BEKASI – Gambar makanan yang bisa dirasakan atau dijilat di layar kaca kini bukan sebatas khayalan saja.
Seorang profesor Jepang telah membuat prototipe layar TV yang dapat dijilat yang kabarnya dapat meniru rasa berbagai makanan.
Dijuluki The Taste Tv (TTTV), prototipe ini dikembangkan oleh Homei Miyashita sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Sabtu, 25 Desember 2021.
Miyashita sendiri merupakan seorang profesor di Universitas Meiji. Salah satu universitas yang bergengsi di Jepang.
Baca Juga: Sebut Konflik Doddy Sudrajat dan Haji Faisal Makin Berapi, Hard Gumay: Melebar 50 Persen
Taste Tv itu diklaim sebagai langkah menuju pengalaman menonton multisensor yang sesungguhnya.
Perangkat Intriguing menggunakan korsel 10 tabung rasa yang disemprotkan dalam kombinasi untuk menciptakan rasa makanan tertentu.
Tabung rasa tersebut kemudian digulung ke film higienis di atas layar TV sehingga pemirsa dapat mencicipi gambar makanan muncul di layar Tv Tersebut.
Miyashita percaya bahwa teknologi ini dapat membantu orang terhubung dan berinteraksi bahkan dalam jarak jauh.
“Tujuannya adalah untuk memungkinkan orang mendapatkan pengalaman seperti makan di restoran di belahan dunia lain, bahkan saat tinggal di rumah,” kata peneliti Jepang itu kepada Reuters.
Meskipun ide layar TV yang dapat dicicipi mungkin terdengar konyol, Homei Miyashita yakin bahwa itu adalah bagian dari masa depan umat manusia.
Profesor Jepang itu membayangkan sebuah dunia di mana orang dapat 'mengunduh' rasa yang mereka lihat di TV dan membuatnya kembali dengan korsel tabung rasa.
Ia juga berharap dapat membuat platform di mana semua rasa dari seluruh dunia dapat diunduh dan dicicipi oleh pemirsa di manapun berada.
Baca Juga: Ramalan Shio Naga di Tahun Macan Air 2022 Jadi Tahun Menarik dan Bawa Hoki
Miyashita mengatakan kepada wartawan bahwa, jika perangkat Taste-the-TV-nya tersedia secara komersial sekarang, mungkin biaya pembuatannya sekitar 100.000 yen.
Jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp12 juta angka yang cukup mahal untuk dijual di pasaran.
Namun meskipun penemuan tersebut itu tidak pernah menyasar pasar, konsep di baliknya ialah untuk bisnis makanan.
Penemu mengeklaim bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan perusahaan tentang penggunaan teknologi korsel semprot untuk berbagai tujuan, seperti menerapkan rasa pada roti panggang atau pizza.***