Selain Tiongkok, Berikut 10 Negara yang Telah Diberi Lampu Merah Tunggal oleh Kemenlu di Aplikasi Safe Travel

1 Februari 2020, 11:02 WIB
JEPANG sempat menunda pemulangan sejumlah warga negaranya yang saat ini masih berada di Wuhan, Tiongkok, di tengah wabah virus corona. /AFP/

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia meluncurkan aplikasi Safe Travel pada awal tahun 2018.

Aplikasi Safe Travel dibuat untuk memberikan sarana perlindungan bagi Warga Negara Indonesia dengan menyediakan berbagai informasi yang up to date dan mudah digunakan.

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menjelaskan bahwa informasi yang tersedia dalam aplikasi tersebut meliputi situasi keamanan, imigrasi, hukum setempat, dan tempat ibadah.

Baca Juga: Mendapat Travel Warning Dari Beberapa Negara, Berikut 4 Fakta Menarik Tentang Tiongkok

Selain itu, pada bagian info negara dalam aplikasi Safe Travel tersebut Kemenlu menampilkan status atau tingkat kewaspadaan suatu negara.

Lampu hijau berarti tingkat kewaspadaan wajar, lampu kuning berarti tingkat kewaspadaan tinggi, lampu oren berarti tingkat kewaspadaan sangat tinggi, dan lampu merah berarti Kemenlu melarang Warga Negara Indonesia (WNI) berpergian ke negara tersebut.

Terdapat negara dengan sejumlah lampu yang menandakan negara tersebut memiliki tingkat kewaspadaan yang bervariasi.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Masih Melanda Tiongkok, PBSI Tarik Keikutsertaannya Dalam Kejuaraan Asia 2020

Namun kali ini Bekasi.Pikiran-Rakyat.com akan membahas 10 negara yang diberi lampu merah tunggal oleh Kemenlu dalam aplikasi Safe Travel.

Afghanistan

Negara yang menempati posisi ke-42 dengan jumlah penduduk terpadat di dunia ini sedang dilanda perang yang telah berlangsung selama 18 tahun.

Baca Juga: Khawatir Tertular Wabah Virus Corona, Persib Urungkan Niatnya Gelar Pemusatan Latihan di Luar Negeri

Banyak warga sipil yang ikut menjadi korban dalam bentrokan ini. Maka dari itu, Kemenlu menyarankan agar WNI tidak bepergian ke Afghanistan karena sebagian besar asuransi perjalanan regular pun tidak berlaku.

Haiti

Sejak tahun 2018, Haiti sedang dilanda demonstrasi besar-besaran di Port-au-Prince hingga saat ini.

Baca Juga: Cegah Terulangnya Aksi Pencurian, Polres Metro Bekasi Minta Perbanyak CCTV

Puncak demonstrasi terjadi pada 7 Februari 2019 lalu yang dipicu oleh para demonstran yang menuntut Presiden Haiti Jovenel Moïse karena dugaan korupsi. Beberapa negara lain juga telah mengeluarkan travel warning ke negara ini sejak Februari 2019.

Somalia

Kemlu melarang WNI bepergian ke Somalia karena risiko keamanan yang sangat tinggi.

Baca Juga: Mulai 1 Februari 2020 Whatsapp Sudah Tidak Beroperasi Lagi Pada Ponsel Lawas

Terdapat ancaman teroris yang berada di Somalia. Warga negara asing yang berada di organisasi internasional menjadi target utama kelompok militan dan para teroris.

Tidak ada otoritas keamanan sehingga sewaktu-waktu kekacauan, perampokan bahkan pembunuhan bisa terjadi.

Sudan

Baca Juga: Setelah Dua Jalan Layang, Bekasi Berencana Minta Jakarta Bangunkan Rusunawa

Ketegangan politik yang berlangsung di Sudan hingga kini dipicu oleh dampak sanksi dan embargo ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat selama 20 tahun terakhir.

Amerika Serikat menduga Sudan mendukung gerakan terorisme.

Suriah

Baca Juga: Bersiap Evakuasi WNI di Wuhan, TNI AU Siagakan Tiga Pesawatnya

Konflik militer yang masih berlangsung, serangan udara, serangan teroris, hingga sejumlah penculikan besar-besaran masih terjadi si Suriah hingga kini.

Bahkan sejak tahun 2014, terjadi peningkatan jumlah penculikan terhadap pekerja Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan wartawan.

Tiongkok

Baca Juga: Banyaknya Masyarakat Berprestasi Tak Bisa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi, Pemkab Bekasi Siap Berikan Beasiswa

Tiongkok kini tengah menjadi perhatian dunia akibat wabah penyakit yang menginfeksi paru-paru bernama virus corona yang diduga terjadi sejak Desember 2019 lalu.

Kini Pemerintah Tiongkok sedang mengisolasi Kota Wuhan dan menutup sejumlah transportasi publik. Menkes RI juga telah meminta semua WNI agar meningkatkan kewaspadaan terhadap virus ini.

Israel

Baca Juga: Manchester United Datangkan Bruno Fernandes, Ole Gunnar Soslkjaer: Kekuatan Fantastis bagi Tim

Negara-negara di Timur Tengah termasuk Israel sedang dilanda ketegangan politik yang berlangsung hingga kini.

Selain itu Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Isrel sehingga tidak memiliki kantor Perwakilan RI di wilayah tersebut.

Wilayah Sahara Barat

Baca Juga: Lakukan Aksi Seorang Diri, Pelaku Pencurian Velg dan Ban Mobil di Mall Bekasi Akhirnya Ditangkap

Wilayah Sahara Barat sampai saat ini masih menjadi wilayah konflik yang diperebutkan oleh Maroko dan Front Polisario (SADR).

Perundingan untuk mengakhiri konflik masih dilakukan dengan dibantu PBB sebagai mediator.

Yaman

Baca Juga: Lawan Wabah Virus Corona, Tiongkok dan WHO Bahas Langkah Berikutnya

Pihak KBRI Sana’a menilai bahwa kondisi Yaman saat ini maih belum kondusif. Sejak perang yang dimulai pada tahun 2015 lalu hingga kini terdapat sejumlah konflik bersenjata. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemlu

Tags

Terkini

Terpopuler