Filipina Capai Rekor Tertinggi Covid-19, Duterte Ancam Penjara Rakyatnya yang Belum Dapat Vaksin

9 Januari 2022, 06:36 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengancam akan menjebloskan rakyatnya yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 ke dalam penjara. //REUTERS/Noel Celis

PR BEKASI – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte memerintahkan aparat keamanan untuk jebloskan warganya yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 ke dalam penjara.

Pasalnya, tingkat kasus infeksi Covid-19 di FIlipina meningkat secara drastis dan menciptakan rekor baru bagi negara tersebut.

Filipina telah melaporkan setidaknya 21.819 kasus infeksi Covid-19 baru, persentasenya sebesar 40 persen dari 70.049 tes Covid-19 yang dilakukan.

Dengan jumlah infeksi terbaru pada, Jumat, 7 Januari 2022, Filipina mencapai tingkat positif tertinggi untuk hari ketiga berturut-turut, sementara total beban kasus sejak pandemi mendekati tiga juta.

Baca Juga: Ungkap Tak Sebut Nama Rizky Billar dalam Video Miliknya, Satria Mulia: Saya Tidak Kenal...

Sebelumnya, hanya ada 3.617 kasus infeksi Covid-19 baru yang tercatat pada Sabtu, 1 Januari 2022.

Tingkat infeksi Covid-19 40 persen di Filipina jauh di atas ambang batas lima persen kepositifan WHO.

Sekarang ada 77.369 kasus aktif yang tercatat secara resmi di Filipina, tertinggi sejak 17 Oktober 2021 lalu.

Sementara itu, 129 kematian baru dilaporkan sehingga jumlah kematian resmi menjadi 51.871, meskipun jumlah kematian sebenarnya bisa lebih tinggi.

Mayoritas kasus yang dilaporkan berasal dari ibu kota Manila dan kota-kota sekitarnya serta pinggiran kota.

Baca Juga: Sandiaga Uno Tak Sepenuhnya Menolak Wahana Ngopi In The Sky Gunung Kidul, Desak Pemilik Segera Penuhi Syarat

Pejabat kesehatan dan pakar independen telah memperingatkan bahwa infeksi Covid-19 diproyeksikan meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang dan akan mencapai puncaknya pada akhir bulan.

Peningkatan kasus yang tiba-tiba telah mendorong Rodrigo Duterte pada Kamis, 6 Januari 2022 untuk memerintahkan penangkapan orang-orang yang tidak divaksinasi yang melanggar perintah tinggal di rumah dan dijebloskan ke dalam penjara.

Hal tersebut telah menimbulkan pertanyaan dari masyarakat tentang legalitas perintah tersebut.

“Karena ini keadaan darurat nasional, adalah posisi saya bahwa kita dapat menangkap orang-orang yang belum mendapatkan suntikan vaksin, kata Rodrigo Duterte, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Sabtu, 8 Januari 2022.

Dirinya telah memberikan perintah kepada berbagai kepala lingkungan untuk mencari orang-orang yang belum mendapatkan vaksin dan meminta orang-orang itu untuk tidak keluar rumah.

Bila mereka melanggar perintah tersebut, maka aparat keamanan akan menjebloskan mereka ke dalam penjara.

Baca Juga: Resep Membuat 'Banh Trang Nuong', Patut Dicoba Bagi Pecinta Kuliner

“Jika mereka melanggar perintah tersebut dan berkeliaran di masyarakat, dia bisa ditahan di penjara,” kata Rodrigo Duterte.

“Jika dia menolak maka para pejabat diberi wewenang untuk menangkap orang-orang yang bandel,” tambahnya.

Sampai saat ini, Filipina mencatat setengah dari jumlah 110 juta orang penduduk mereka telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Rodrigo Duterte mengaku terkejut setelah mengetahui banyak orang Filipina yang belum mendapatkan vaksin.

“Jika Anda tidak mendapatkan vaksin, Anda menempatkan semua orang dalam bahaya,” katanya.

Ini bukan pertama kalinya bagi Rodrigo Duterte mengeluarkan ancaman serupa terhadap masyarakat FIlipina di tengah pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Rodrigo Duterte mengancam akan menangkap mereka yang melanggar tindakan pengamanan negara, dan memperingatkan mereka yang menolak dapatkan vaksin bahwa mereka akan masuk penjara di tengah varian Delta tahun lalu.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler