PR BEKASI – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan pada Rabu, 3 November 2021 bahwa pejabat pemerintah daerah akan diberi hukuman gagal mencapai target vaksinasi Covid-19-19 ketika negara itu berupaya membuka ekonomi.
Filipina, yang memiliki salah satu pandemi virus Covid-19 terburuk di Asia, sejauh ini telah sepenuhnya melaksanakan vaksinasi terhadap lebih dari sepertiga populasi atau sebanyak 77 juta orang yang memenuhi syarat untuk disuntik.
Rodrigo Duterte mengatakan tidak ada alasan mengapa vaksinasi harian tidak dapat ditingkatkan hingga setidaknya 1 juta dari rata-rata 500.000 karena negara itu memiliki stok vaksin yang cukup.
"Kami melihat garis patahan dalam gambaran keseluruhan program vaksinasi kami. Saya tidak puas," kata Rodrigo Duterte dalam sebuah rekaman pidato, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Cindy Obenita Berhasil Wakili Filipina sebagai Pemenang Miss Intercontinental 2021
Rodrigo Duterte mengatakan pejabat lokal yang tidak melakukan atau menggunakan dosis vaksin yang diberikan kepada mereka dengan cara yang paling cepat akan diberi sanksi dan dimintai pertanggungjawaban.
Namun, dia tidak menjelaskan terkait hukuman yang akan diberikan bagi para pejabat yang gagal mencapai vatagetksinasi dengan cepat.
Pemerintah Filipina telah secara bertahap melonggarkan pembatasan Covid-19, dan pada hari ini, mengumumkan akan mencabut jam malam yang diberlakukan di wilayah ibu kota Manila mulai Kamis, 4 November 2021.