Petugas Kesehatan Filipina Ancam Akan Berhenti Massal, Tuntut Pembayaran Uang Tunjangan

- 6 September 2021, 11:30 WIB
Sejumlah petugas kesehatan di Filipina melakukan aksi demonstrasi menutut pembayaran tunjangan upah, sebelum pemerintah merealisasikan proyek pembangunan tugu peringatan.
Sejumlah petugas kesehatan di Filipina melakukan aksi demonstrasi menutut pembayaran tunjangan upah, sebelum pemerintah merealisasikan proyek pembangunan tugu peringatan. /REUTERS/Eloisa Lopez

PR BEKASI - Petugas kesehatan di Filipina melakukan unjuk rasa menuntut pemerintah agar segera membayar tunjangan mereka.

Bukan tanpa alasan, para petugas kesehatan merasa geram dengan Pemerintah Filipina yang dianggap lebih mementingkan pembangunan tugu peringatan.

Diketahui, Pemerintah Filipina membangun tugu peringatan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada petugas kesehatan dengan menyebut 'pahlawan zaman modern'.

Baca Juga: Modal Calonkan Diri sebagai Presiden FIlipina, Manny Pacquiao Serius Hadapi Petinju Kuba Hari Ini

“Gerakan sebaiknya memberikan manfaat yang sesuai kepada tenaga kesehatan kita karena itu akan sangat membuktikan bahwa kita benar-benar dihargai,” kata Dr. Maricar Limpin selaku Presiden Philippine College of Physicians, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Express pada Senin, 6 September 2021.

Puluhan garda depan medis telah melakukan protes dan mengancam akan mengundurkan diri massal karena banyak yang belum menerima manfaat pandemi yang dijanjikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Media Asing Soroti Vaksin di Indonesia dan Filipina, Upaya Dapatkan Kembali Suntikan Vaksin Covid-19

Di sisi lain, pemerintah akan menghabiskan 2 juta peso hingga 5 juta peso (Rp570 juta - Rp1 Miliar) untuk membangun tembok peringatan di Libingan ng mga Bayani untuk menghormati petugas kesehatan yang telah meninggal saat bekerja di garis depan.

“Itu adalah jumlah yang kecil. Tapi tugu peringatan itu akan selalu melambangkan kepahlawanan mereka dan biaya untuk itu tak ternilai harganya," kata Carlito Galvez Jr. selaku kepala pelaksana Gugus Tugas Nasional Melawan Covid-19.

Sementara Limpin mendesak pemerintah untuk segera menepati janjinya.

Baca Juga: Perbatasan Indonesia-Filipina Diguncang Gempa Magnitudo 7,1, Sudah Ada Delapan Gempa Susulan

“Kami tidak menuntut jumlah yang besar. Padahal, merekalah yang (berjanji) untuk memberikan (jumlah) itu. Ketika mereka mengatakan sesuatu, mereka harus memenuhinya,” katanya.

Sebelumnya pemerintah telah mengatakan bahwa pekerja kesehatan berhak atas makan, tunjangan akomodasi dan transportasi, tunjangan risiko khusus dan pembayaran bahaya tugas aktif.

Untuk SRA, tenaga kesehatan publik dan swasta yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 berhak menerimanya.

Baca Juga: Filipina Longgarkan Karantina Covid-19, Anak-anak Dapat Kembali Bermain di Luar Rumah

Sementara terkait hal tersebut, hanya tenaga medis di sektor publik yang memenuhi syarat untuk menerima hazard pay.

Di lain pihak, Aliansi Pekerja Kesehatan juga menyambut baik pembangunan tembok peringatan.

Pemimpinnya mengatakan bahwa dana tersebut dapat digunakan untuk pembayaran tunjangan mereka yang belum dibayar.

Baca Juga: Presiden Filipina Ancam Masyarakat yang Menolak Vaksin Covid-19 dengan Jeruji Besi

“Mereka harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan dan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kesehatan selama mereka hidup,” kata presiden AHW Robert Mendoza juga kepada Teleradyo.

Filipina telah melewati angka 2 juta dalam kasus virus corona pada Rabu, yaitu seperlima dari yang tercatat dalam sebulan terakhir saja.

Hal tersebut menyebabkan staf medis kewalahan dan 103 telah meninggal selama pandemi, di antara sekitar 33.500 kematian akibat virus corona secara keseluruhan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x