Virus Corona Masih Mewabah, 1.668 WNI Masih Bertahan di Tiongkok

28 Februari 2020, 18:47 WIB
DUTA Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun (empat kanan) memimpin rapat koordinasi terkait wabah virus corona.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - World Healt Organization (WHO) secara resmi umumkan situasi darurat global akibat wabah penyakit virus corona, pada tanggal 30 Januari 2020 silam.

Pascaberedarnya deklarasi tersebut, Presiden Joko Widodo langsung memutuskan untuk mengevakuasi kurang lebih 243 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

243 WNI asal Wuhan harus melalui masa karantaina terlebih dahulu selama 14 hari di Kepulauan Natuna sejak 1 Februari hingga 15 Februari 2020.

Baca Juga: Liverpool Laporkan Alami Peningkatan Laba Meski Telah Lakukan Pembelian Pemain

Namun menurut kabar yang beredar terdapat sejumlah WNI yang masih berada di Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, sebanyak 1.668 WNI masih bertahan di Tiongkok di tengah mewabahnya virus corona.

Menurut laporan hingga Jumat, 28 Februari 2020 sebanyak 2.791 warga setempat telah tewas akibat virus corona.

Baca Juga: Dua Pebalap Asal Italia Akan Hadapi Pengujian untuk Virus Corona Pascatour UAE di Hentikan

Data yang didapat dari Kedutaan Besar RI di Beijing menyebutkan bahwa jumlah tersebut sudah termasuk 107 WNI yang berhasil didata Konsulat Jenderal RI di Hong Kong.

Di Provinsi Hubei sebagai episentrum COVID-19 terdapat tujuh WNI yang terdiri dari empat pelajar dan tiga anggota keluarga yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan warga setempat.

Provinsi Hubei sendiri hingga saat ini masih dalam status terisolasi sejak 23 Januari 2020 sehingga belum bisa diakses secara penuh.

Baca Juga: Menjadi Negara Ketiga di Benua Afrika, Nigeria Laporkan Kasus Pertama Virus Corona

Di empat distrik di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, yang sejak pekan lalu diisolasi, juga terdapat 19 WNI.

"Kami sudah kirimkan vitamin, masker, dan uang untuk kebutuhan sehari-hari kepada WNI kita yang terisolasi," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya.

Sejauh ini para WNI yang masih bertahan di China dalam keadaan sehat dan bebas dari paparan virus mematikan yang menyerang paru-paru itu.

Baca Juga: Menelan Kekalahan di Menit Akhir Babak Tambahan, Mikel Arteta: Itu Sangat Menyakitkan

Sebelumnya Atdikbud juga telah mengeluarkan dana sekitar Rp 150 juta untuk membantu pemulangan 21 WNI dari China.

Di Beijing sendiri sampai saat ini juga masih terdapat 65 WNI dan KBRI masih tetap buka seperti biasa.

Setiap pagi diadakan senam bersama di aula serba guna KBRI Beijing sejak merebaknya COVID-19 yang diakhiri dengan makan pagi bersama.

Baca Juga: Tersiar Kabar Jokowi Akhiri Salatnya di Tahiyat Akhir dengan Ucapkan Salam Pancasila, Simak Faktanya

Atdikbud mencatat 15.768 pelajar Indonesia yang tersebar di 22 provinsi, lima daerah otonomi, dan empat kota setingkat provinsi di daratan China.

Libur semester ganjil di China seharusnya berakhir pada pertengahan Februari, namun karena wabah COVID-19, maka kegiatan perkuliahan semester genap dilakukan secara daring hingga batas waktu yang belum ditentukan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler