PR BEKASI - Militer Korea Selatan dan Jepang mengatakan Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik kelangit negara tersebut.
Peluncuran rudal balistik Korea Utara terjadi setelah seminggu pengujian senjata hipersonik Pongyang.
"Militer kami mendeteksi rudal balistik yang diduga ditembakkan oleh Korea Utara dari darat menuju Laut Timur sekitar pukul 07.27," kata Kepala Staf Gabungan Seoul.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, peluncuran rudal balistik Korea Utara juga terlihat oleh penjaga pantai Jepang.
Proyektil rudal balistik Korea Utara itu juga tampak telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.
Dewan keamanan nasional Korea Selatan menyatakan menyesal saat mengadakan pertemuan darurat.
Peluncuran rudal balistik terbaru datang setelah enam negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Jepang, mendesak Korea Utara.
Jepang dan AS mendesak Korea Utara mengakhiri tindakan destabilisasi menjelang pertemuan tertutup Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
4 negara lainnya seperti Prancis, Irlandia, Inggris, dan Albania juga menandatangani keputusan tersebut.
Pembicaraan denuklirisasi terhenti sejak pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump runtuh pada 2019 silam.
Pyongyang Korea Utara telah dilarang atas semua jenis uji coba senjata balistik dan nuklir oleh PBB sejak lama.
PBB juga telah memberikan sanksi denda atas Korea Utara terhadap perihal tersebut.
Namun, kini justru Korea Utara telah mengabaikan perihal larangan tersebut.***