Para Arkeolog Temukan 'Kerajaan yang Hilang' di Turki Secara Kebetulan, Bertuliskan Bahasa Indo-Eropa

1 Maret 2020, 12:58 WIB
Tulisan dalam batu tersebut berasal dari salah satu bahasa tertua Indo-Eropa /Al Jazeera

PIKIRAN RAKYAT - Para arkeolog di Turki telah menemukan "Kerajaan yang hilang" kuno yang berusia antara 900 dan 600 SM.

Bahasa "Lewy" yang terukir di atas batu yang secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang petani.

Penemuan arkeologi tersebut menunjukkan bahwa penguasa peradaban mungkin telah menginvasi kerajaan yang telah diperintah oleh Raja Midas, penguasa kuno yang legendaris dengan sentuhan emasnya.

Baca Juga: Para Ilmuwan Berhasil Temukan Ledakan Maha Besar Alam Semesta Sejak Terjadinya Big Bang

Menurut cerita foklor yang beredar, bahwa smeua yang disentuhnya "Midas" berubah menjadi emas, tetapi pada akhirnya, takdir menangkap raja legendaris dan tampaknya sejarah kejatuhannya yang kuno muncul secara harfiah di Turki.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera Minggu, 1 Maret 2020 tahun lalu, para arkeolog mencari di sebuah situs bukit kuno di Turki tengah yang disebut "Turkmen Karaokek", dimana "Dataran Konya" berlimpah kota yang hilang.

Akan tetapi, para peneliti tidak siap untuk apa yang akan mereka temukan.

Baca Juga: Simak Wawancara Janda Perang Afganistan yang Nyatakan AS Lakukan Perjanjian dengan Iblis

Sementara, tim penelitian internasional sedang mencari tahu situs tersebut.

Secara kebetulan, seorang petani lokal menemukan sebuah plot berbatu yang besar dan tidak biasa saat menggali lubang pembuangan tanah di dekatnya.

Pria itu menggambarkan kepada para peneliti tersebut bahwa batu-batu besar yang ditutupi dengan prasasti aneh, yang segera memicu minat para arkeolog tersebut.

Baca Juga: Klopp Bantah Persaingan Liga Inggris Musim ini Lemah

"Rekan saya Michelle Massa dan juga saya segera bergegas ke sana, dan kita dapat melihat bahwa batu itu masih muncul di atas air, jadi kami melompat turun ke kana, mencapainya," kata James Osborne, associate professor arkeologi di Anatolia dari Oriental Institute di University of Chicago.

Setelah diteliti, jelas bahwa itu sudah berumur jutaan tahun. Lalu kami menyadari bahwa teks yang dituliskan dalam bahwa Luwian, yang merupakan bahasa yang digunakan di Zaman Perunggu dan Besi Anatolia," tambahnya.

Bahasa ini adalah salah satu cabang tertua dari bahasa Indo-Eropa dan ditulis dalam simbol hieroglif asli di wilayah Turki yang dibacar secara bergantian dari kiri ke kanan begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Juventus Harus Turun dari Puncak Klasemen Setelah Lazio Tekuk Bologna, Tertolong VAR dalam Lanjutan Serie A

Kemenangan Milier Kuno

Tim Survei mengidentifikasi tanda hieroglif khusus yang menunjukkan bahw pesan tersebut berasal dari seorang raja. Dia kemudian membantu petani mancabut "batu besar" dari parit Irigasi dengan traktor.

Kemudian di kirim ke museum Turki setempat untuk membersihkan, memotret, dan menerjemahkan aksara dalam batu tersebut.

Baca Juga: Real Madrid vs Barcelona, Pasukan Zinedine Zidane Incar Kemenangan demi Geser Sang Rival di Puncak Klasemen

Dengan bantuan penerjemah, para peneliti menemukan bahwa bahasa yang tertulis di blok batu kuno ini disebut Shahada - menggambarkan kekalahan Phrygia, kerajaan Anatolia yang ada hampir tiga ribu tahun yang lalu.

Kerajaan Frigia (Phrygia) diperintah oleh beberapa orang, tetapi sejarah berdasarkan analisis linguistik - merujuk pada Raja Midas, legenda "Sentuhan Emas" yang mahsyur itu.

Prasasti itu juga berisi tulisan hieroglif khusus yang melambangkan bahwa pesan kemenangan datang dari seorang raja bernama Hartapo.

Baca Juga: Berembus Kabar Arab Saudi Duga Virus Corona Sudah Ada di Indonesia dan Stop Akses Umrah, Simak Faktanya

Dan tulisan hieroglif mengindikasikan bahwa Kerajaan Midas diambil alih oleh pasukan Hartapu (Hartapo).***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler