Baru Pindah dari Tiongkok, Pasangan Suami Istri ini Diusir oleh Pemilik Restoran di Inggris

9 Maret 2020, 14:53 WIB
Matthew dan Quan Xiang, pasangan suami istri yang baru pindah dari Tiongkok ke Inggris, diusir oleh pemilik restoran karena tidak melakukan karantina selama 14 hari /Metro.uk

PIKIRAN RAKYAT - Sikap diskriminatif akibat virus corona kembali menimpa orang Asia yang menetap di Eropa.

Setelah sebelumnya seorang warga Singapura turunan Tionghoa yang menetap di Inggris mendapatkan perlakuan diskriminatif akibat virus corona hingga harus dioperasi, kini sikap diskriminatif juga menimpa pasangan suami-istri dari Tiongkok yang baru saja sampai di Inggris.

Dikutip pikiranrakyat-bekasi.com dari metro, restoran yang berbasis di Leyland, Lancashire, Inggris menolak melayani pria Inggris dan istrinya yang merupakan warga keturunan Asia karena takut terhadap wabah virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok.

Baca Juga: Mudik Gratis Kota Bekasi 2020, Simak Syarat dan Tanggal Pendaftarannya

Pria bernama Matthew Moore (37), dan istrinya yang bernama Huang Quan Xiang (32) pergi ke restoran khas makanan Tiongkok di Inggris setelah dua hari menetap di sana.

Pasangan itu pindah dari Kota Chengdu ke Inggris karena urusan pekerjaan.

Saat baru tiba di restoran, kedua pasangan itu bercerita kepada pengelola restoran bahwa mereka baru terbang dua hari yang lalu dari Tiongkok.

Baca Juga: Pertamina Percepat Digitalisasi SPBU di Seluruh Indonesia

Tak berapa lama, pemilik restoran mendatangi meja mereka dan mengusir secara kasar, meminta pasangan suami-istri tersebut segera meninggalkan restoran.

Alasan utama pemilik restoran meminta pasangan itu pergi adalah karena keduanya baru saja dari Tiongkok tanpa melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Sang suami, Matthew, yang berprofesi sebagai guru menuturkan, perlakuan pemilik restoran itu tidak sopan.

Baca Juga: Babak Belur Diserang Zhang Weili, Petarung Polandia Alami Hematoma

"Pemilik itu benar-benar tidak sopan, (terlihat dari) caranya berjalan menghampiri kami dan menyuruh kami pergi. Dengan suara yang keras, dia mengatakan hal seperti ini, "Saya harap Anda memiliki dua minggu karantina atau Anda tidak diperbolehkan duduk di sini," kata Matthew Moore seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Metro.

Matthew menyatakan, perlakuan pemilik restoran kepada dia dan istrinya menimbulkan kesan memalukan karena di sana ada banyak pelanggan yang mendengar perkataan pemilik restoran.

Padahal, menurut penuturan Matthew, dia yang baru pindah ke Tiongkok lima tahun lalu itu telah mengasingkan dan mengisolasi diri di Tiongkok selama sebulan sebelum terbang ke Inggris.

Baca Juga: Longsor Salju Maut Pegunungan Alpen Austria Tewaskan 6 Orang Pendaki

Bahkan, pada hari kepergian mereka ke Inggris, pengelola bandara Tiongkok melakukan banyak pemeriksaan kesehatan kepada keduanya.

Bukan hanya itu, di Bandara Heathrow, Inggris, mereka melalui berbagai proses pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat.

"Kami telah memberitahu pemilik restoran tentang berbagai pemeriksaan yang kami lewati. Kami juga memberitahunya tentang karantina sebulan yang kami lakukan sebelum pindah ke sini, tetapi pemilik restoran tetap ingin kami pergi," kata Matthew.

Baca Juga: Bruno Fernandes Beri Gestur Membungkam kepada Bos Manchester City

Sementara itu, pemilik restoran, Jacky mengklaim bahwa seseorang menelefon restorannya dan memberitahu bahwa dia harus mengusir pasangan suami-istri itu.

"Saya memberitahu mereka bahwa mereka harus mengarantina diri sendiri selama 14 hari sejak kepergiannya dari Tiongkok. Itulah yang saya katakan," ujar Jacky.

Jacky khawatir atas kondisi yang ada lantaran banyak tamu lain yang juga sedang makan di restoran itu. Dia harus jujur kepada pasangan suami-istri dari Tiongkok tersebut bahwa restorannya tidak bisa melayani mereka.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler