Citra Satelit Tunjukkan Penurunan Polusi Italia di Tengah Isolasi Nasional yang Masih Berlaku

14 Maret 2020, 08:10 WIB
Data polusi udara diperoleh sebelum dan sesudah Italia utara di-lockdown /Sky News

PIKIRAN RAKYAT - Polusi di beberapa bagian Italia secara dramatis menurun ketika seluruh negara dikurung dalam upaya mengehentikan virus corona.

Sebuah citra menunjukkan data yang diperoleh dari satelit Badan Antariksa Eropa, menunjukkan tingkat nitrogen dioksida telah berkurang drastis di Italia bagian utara, wilayah pusat episeksi COVID-19 di negara itu.

Nitrogen dioksida adalah gas berbahaya yang dipancarkan ketika bahan bakar fosil dibakar pada suhu tinggi, paling umum di pembangkit listrik dan kendaraan bermotor.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Bekasi Akan Tinjau Kembali Anggaran PBI-BPJS

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Sky News Sabtu, 14 Februari 2020 lockdown atau penguncian awal Italia utara kemungkinan telah menyebabkan perlambatan dalam kegiatan ekonomi karena sedikit orang yang bepergian, menyebabkan penurunan emisi.

Satelit Copernicus Sentinel-5P yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa dan Komisi Eropa diluncurkan untuk memantau tingkat polusi udara di kota-kota di seluruh dunia.

Sebelumnya, NASA sebelumnya mempublikasikan gambar satelit yang menunjukkan fenomena serupa di Tiongkok, ketika sebagain besar negara itu dikunci untuk membendung penyebaran penyakit virus corona.

Baca Juga: Dinosaurus Burung Terkecil di Dunia Ditemukan pada Damar Berumur 99 Juta Tahun

Sejak itu, Italia juga kemudian mengambil langkah yang sama, yakni menutup semua toko, kecuali toko makanan, apotek, dan toko yang menjual barang "penting" untuk mencegah dan menghentikan penyebaran virus corona.

Data dari hasil citraan satelit Badan Antariksa Eropa tersebut menunjukkan penurunan tingkat polusi udara di Italia.

Kemungkinan akan diperhatikan di seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Iran Uji Obat Actemra untuk Matikan Virus Corona

Hal ini dikarenakan aktivitas ekonomi turun lebih jauh di wilayah tersebut.

Bergamo, di wilayah Lombardy di dekat Milan, adalah salah satu kota di Italia yang terdampak paling parah terkena virus corona.

Di sana terdapat lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi, merekam jejak lonjakan yang lebih dari 300 kasus dalam 24 jam.

Baca Juga: Beredar Informasi Wujud Asli Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 Kali, Simak Faktanya

Selain itu, hampir 150 kematian akibat COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Dokter di daerah tersebut mengatakan, tidak dapat mengatasi tingkat pasien yang terinfeksi, dan tidak bisa menanggap bahwa virus sama dengan kejadian seperti "gempa bumi".***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler