Burung Laut New Zealand yang Terancam Punah Berhasil Diselamatkan oleh Sopir Taksi

20 Maret 2020, 16:55 WIB
Burung penciduk Hutton, New Zealand yang berhasil diselamatkan oleh sopir taksi /The Guardian

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pengemudi taksi di New Zealand telah berhasil menyelamatkan salah satu spesies burung hampir mengalami kepunahan.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari The Guardian Jumat, 20 Maret 2020 sopir taksi lokal Toni Painting, membawa pasukan sukarelawan yang menjelajahi jalan-jalan Kota Kaikoura di Pantai Selatan di tengah malam untuk mencari anak-anak burung penciduk Hutton yang tersesat di jalanan.

Painting adalah orang yang pertama kali menemukan burung-burung laut yang "kebingungan" di sekitar kota pada malam berkabut 5 tahun lalu.

Baca Juga: Lakukan Isolasi Diri Ditengah Virus Corona, Sejumlah Orang Ciptakan Meja Kreatif untuk Hilangkan Bosan saat WFH

Kini dia kerap berpatroli setiap malam di musim semi, mengumpulkan burung-burung yang tersesat dan mengirimkannya ke pusat pengamanan hewan terdekat, yang nantinya akan dikembalikan ke habitat aslinya.

Burung penciduk Hutton adalah satu-satunya burung laut di dunia yang bersarang dan membesarkan anak-anaknya di pegunungan, dengan ketinggian sekitar 12 meter.

Sejak 1960-an, koloni pembiakan mereka telah berkurang dari delapan menjadi dua.

Baca Juga: Mars, Jupiter, dan Saturnus akan Terlihat Minggu Ini: Ekuinoks Langit yang Menakjubkan

Hal ini mengklasifikasikan mereka dalam status "terancam" punah oleh Departemen Konservasi New Zealand.

Para ahli berpikir bahwa anak-anak burung yang masih muda di Kaikoura akan kebingungan melihat bitumen (aspal jalan yang dari minyak tanah) yang menyulitkan mereka untuk mencapai lautan apalagi dilakukan saat malam berkabut.

Begitu mereka mencapai daratan, burung-burung muda Hutton tidak dapat berjalan, atau bergerak, dan sering tertabrak kendaraan, atau dimangsa oleh kucing dan anjing yang berkeliaran.

Baca Juga: Sekelompok Gajah Mabuk Anggur Setelah Menyelinap ke Toko untuk Mencari Makan

"Saya keluar setengah jam setelah gelap. Lalu saya keluar setiap jam sampai setengah lewat malam, mereka (anak burung Hutton) butuh setengah jam untuk turun dari gunung," kata Painting, yang menyimpan burung temuannya di atas kotak biru kecil di taksinya.

"Jika ada banyak burung turun, saya bisa pergi sepanjang malam, dan kalau saya sedang membawa penumpang, mereka akan membantu saya juga," tuturnya.

Pada malam hari, rata-rata selama musim semi, yang berlangsung hingga Maret dan April, antara 10 hingga 20 burung akan ditemukan di jalanan Kaikoura, terutama yang berbatasan dengan pantai.

Baca Juga: Sirip Ikan Prasejarah Elpisyostege Watsoni Gambarkan Asal-usul Tangan Manusia dalam Evolusi

Dia mengatakan, malam tersibuknya pernah dia alami ketika lebih dari 200 burung diselamatkan, oleh para sukarelawan yang bekerja sampai fajar terbit.

Ted Howard, sebagai ketua Shearwater Charitable Trust Hutton. Dia mengatakan komunitas lokal Kaikoura sudah terbisa dengan "kejenakaan" burung sekarang, dan pada suatu malam tertentu sekitar selusin sukarelawan akan berpatroli di jalan-jalan.

Jumlah kematian tertinggi, yakni 12 burung penciduk Hutton mati dalam satu malam, yang Howard katakan adalah "sebuah tragedi" karena burung-burung itu sangat langka.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler