Planet K2-18b Disebut Bisa Jadi Rumah untuk Manusia

30 Maret 2020, 10:24 WIB
ILUSTRASI planet K2-18b.* /HUBBLE/M. KORNMESSER/

PIKIRAN RAKYAT - Planet K2-18b yang berukuran dua kali Bumi disebut berpotensi bisa dihuni. Hal itu disampaikan para ilmuwan yang meneliti kemungkinan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.

Para peneliti menyebut Planet K2-18b mungkin memiliki sumber air dalam bentuk cair di bawah atmosfernya yang kaya hidrogen.

Para peneliti melihat data massa, poros, dan atmosfer planet tersebut menggunakan metode khusus untuk menemukan kandungan air.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, Senin 30 Maret 2020, disebutkan bahwa planet K2-18b berjarak 124 tahun cahaya, relatif dekat untuk ukuran planet di luar tata surya.

Baca Juga: Raja Thailand Isolasi Diri saat Virus Corona di Hotel Alpine Bersama 20 Selir Picu Amarah Warganya

Ciri planet tersebut sangat mirip dengan Bumi. Namun, planet itu memiliki radius 2,6 kali lebih besar dari Bumi dan massa 8,6 kali lebih besar.

Penelitian menunjukkan bahwa kehidupan dapat berkembang di planet yang lebih besar dari Bumi dan lebih kecil dari Neptunus itu.

Planet itu sebetulnya sudah tidak asing terdengar. Planet itu ditemukan pada 2017 yang akhirnya memicu spekulasi tentang kondisi di sana.

Penemuan planet itu menjadikanya sebagai subjek yang lebih menggairahkan untuk bahan penelitian akhir tahun lalu. Planet K2-18b menjadi planet lain pertama yang ditemukan memiliki uap air di atmosfernya.

Baca Juga: Penata Rambut Gunakan Payung Hitam Berlubang untuk Pelindung saat Mencukur Rambut Kliennya

Studi terbaru memberikan gambaran seperti apa kondisi di bawah atmosfer itu. Dimungkinkan, kehidupan dapat berkembang seperti yang diharapkan ilmuwan.

Dr. Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi Cambridge, yang memimpin penelitian itu mengatakan, “Uap air telah terdeteksi di atmosfer sejumlah eksoplanet tetapi bahkan jika planet itu berada di zona layak huni, tidak selalu berarti ada kondisi layak huni di permukaannya."

"Untuk membangun prospek kelayakhunian, penting untuk mendapatkan pemahaman terpadu tentang kondisi interior dan atmosfer planet itu. Khususnya, apakah air cair dapat ada di bawah atmosfer," tuturnya.

Diperkirakan, planet K2-18b memiliki kandungan hidrogen signifikan yang mengelilingi lapisan air bertekanan tinggi dengan inti bagian dalam berupa batuan dan besi.

Baca Juga: Momen Paramedis Yahudi dan Muslim Panjatkan Doa Bersama di Israel

Jika kandungan itu terlalu tebal, suhunya akan terlalu panas dan tekanan di permukaan lapisan air di bawahnya akan terlalu besar untuk mendukung kehidupan.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, terlepas dari ukuran planet K2-18b, kandungan hidrogennya tidak terlalu tebal dan lapisan airnya dapat mendukung kehidupan.

Para astronom menggunakan pengamatan atmosfer yang ada untuk memastikan apakah atmosfernya kaya hidrogen dengan sejumlah besar uap air.

Mereka juga menemukan bahwa tingkat bahan kimia lain seperti metana dan amonia lebih rendah dari yang diharapkan. Namun, terkait apakah ukuran-ukuran itu dapat dikaitkan dengan proses biologis manusia, hal itu masih harus diteliti lebih lanjut.

Para peneliti menemukan bahwa batas maksimum kandungan hidrogen yang dianggap aman adalah sekira 6 persen dari massa planet. Bahkan sebagian besar penelitian menyatakan manusia hanya membutuhkan kandungan nitrogen yang jauh lebih rendah.

Sementara jumlah minimum kandungan hidrogen adalah sekira sepersejuta massa, mirip dengan fraksi massa atmosfer Bumi.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler