Wu Lien Teh Penemu Masker N95 yang Kini Diburu Masyarakat Dunia

5 April 2020, 17:04 WIB
MASKER N95 buatan Wu Lien Teh yang kini menjadi incaran masyarakat.* /World of Buzz/

PIKIRAN RAKYAT – Selama ini masker merupakan barang yang tidak mencolok bagi kebanyakan orang bahkan cenderung identik dengan para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit, pasien, atau orang yang sedang flu yang biasa memakainya.

Namun akhir-akhir ini, penjualan masker melonjak tajam menyusul kepanikan masyarakat terhadap merebaknya virus corona hampir di seluruh dunia.

Berbagai jenis masker kini menjadi buruan masyarakat yang berlomba-lomba melindungi dirinya dari risiko terpapar virus corona.

Masker yang biasa diincar masyarakat salah satunya masker N95 yang menurut para ahli memiliki fitur proteksi yang baik dan bisa menekan kemungkinan virus corona yang berasal dari droplet mampu menembus alat kecil pelindung wajah tersebut.

Baca Juga: Louis van Gaal Tak Setuju Ajax Amsterdam Jadi Juara Jika Eredivisie Belanda Dibatalkan 

Tetapi pernahkah terlintas siapa orang yang pertama kali menciptakan masker N95?

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari World of Buzz, masker N95 pertama kali dikembangkan oleh Wu Lien Teh yang merupakan seorang dokter Tiongkok yang lahir di Malaysia.

Nama Wu Lien Teh begitu terkenal karena kiprahnya di bidang kesehatan masyarakat khususnya saat wabah penyakit merebak di Tiongkok bagian utara pada tahun 1910-1911 silam.

Wu Lien Teh adalah seorang mahasiswa kedokteran keturunan Tionghoa pertama yang belajar di Cambridge University.

Baca Juga: Jika Kompetisi Eropa Dihentikan, UEFA akan Rancang Opsi Play-off 

Bukan hanya itu Wu Lien Teh juga menjadi orang melayu pertama yang berhasil mendapatkan nobel kedokteran pada tahun 1935.

Wu Lien Teh lahir di Penang, Malaysia pada tahun 1879 dan bersekolah di Emmanuel College.

Setelah lulus dari Emmanuel College, Wu Lien Teh melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi di bidang kedokteran di Cambridge University dengan beasiswa dari Ratu Kerajaan Inggris saat itu.

Kemudian pada tahun 1910 tepatnya saat musim gugur di Inggris, tiba-tiba Tiongkok dihebohkan dengan kemunculan wabah pes di Manchuria.

Manchuria kini dikenal sebagai wilayah utara Tiongkok yang terpecah akibat konflik politik antara Tiongkok dan Rusia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Salurkan 16.963 APD Bantuan Jack Ma ke Sejumlah Daerah 

Wabah yang merebak di Manchuria tersebut sangat berbahaya karena mampu membunuh hingga 100% dari mereka yang terinfeksi dan pasien akan meninggal dalam 1 hingga 2 hari sejak ditemukannya gejala awal.

Sejak penemuan wabah tersebut, Tiongkok dan Rusia berlomba-lomba mencari tahu penyebab dan cara untuk menyembuhkannya.

Petinggi kekaisaran Tiongkok menunjuk Wu Lien Teh sebagai pemimpin untuk misi tersebut. Awalnya ia sangat begitu disepelekan banyak orang karena dianggap hanya seorang pemuda biasa yang bahkan kemampuannya berbahasa mandarin tergolong buruk.

Namun setelah Wu Lien Teh melakukan otopsi terhadap salah satu korban yang meninggal akibat wabah ia menemukan bahwa virus pes menyebar melalui udara, bukan kutu seperti perkiraan mayoritas peneliti Rusia dan Tiongkok lainnya.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia dan Persebarannya Minggu 5 April 2020: 2.273 Orang Positif 

Terinspirasi dari pemakaian pelindung wajah di Eropa, Wu Lien Teh mengembangkan masker yang terbuat dari kain kasa dan kapas yang diklaim mampu mencegah penularan virus.

Masker tersebut dilengkapi lapisan kain yang dapat menyaring inhalasi atau proses manusia menghirup udara ke paru-paru.

Namun setelah merancang masker tersebut Wu Lien Teh sempat mendapat cibiran salah satunya dari seorang dokter asal Prancis bernama Gérald Mesny yang mengatakan, “Apa yang bisa kita harapkan dari orang Tiongkok?,” ungkapnya.

Tidak patah semangat, Wu Lien Teh membuktikan penemuannya dan kemudian mengembangkannya di Tiongkok hingga akhirnya berhasil dan terbukti mampu melindungi wajah dari paparan virus pes saat itu.

Baca Juga: Dorong Kesadaran Masyarakat, Rhoma Irama Rilis Lagu Virus Corona 

Beberapa tahun kemudian, saat flu menyerang seantero Spanyol pada tahun 1918, topeng temuan Wu Lien Teh digunakan oleh masyarakat Spanyol.

Masker N95 yang kini kita kenal merupakan modifikasi modern dari masker buatan Wu Lien Teh yang telah disesuaikan agar lebih mudah dan nyaman digunakan dalam beraktivitas.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler