Ahli Astronomi Qatar: Bulan Suci Ramadhan 1441 H Jatuh pada Kamis 23 April 2020 Pagi

20 April 2020, 16:08 WIB
Ilustrasi Ramadan.* //Megapixl

PIKIRAN RAKYAT - Para Astronom Qatar Calender House (QCH) mengumumkan bahwa menurut perhitungannya, bulan suci Ramadan 1441 H akan jatuh pada Kamis 23 April 2020 pukul 2.27 GMT atau sekitar pukul 09.30 WIB.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Gulf Time, kabar tersebut disampaikan oleh Dr Bashir Marzouq seorang ahli astronom di QCH.

Lebih lanjut, kata Bashir Marzouq, bahwa tidak mungkin untuk memantau bulan Ramadan pada Rabu 22 April 2020 dengan mata telanjang maupun menggunakan alat astronomi, terutama di langit Qatar dan negara Arab lainnya.

"Pada dasarnya tahun ini bulan sabit tidak akan lahir saat matahari terbenam pada hari pemantauan," kata Bashir Marzouq.

Baca Juga: Sinopsis Baywatch, Film Komedi yang Mengungkap Sindikat Narkoba Tayang Senin 20 April 

Keputusan hukum kedatangan bulan suci Ramadan tetap dalam kewenangan Komite Penampakan Bulan dari Kementerian Awqaf (Wakaf) dan Urusan Islam di Qatar.

Menurut penjelasannya bahwa moonset di Qatar akan terjadi pada Rabu jam 17.30 waktu setempat, sedangkan matahari akan terbenam pada jam 6.01 siang waktu setempat.

Sementara itu di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) juga akan melakukan pemantauan hilal di berbagai wilayah di Indonesia sebelum dilakukan sidang isbat yang akan dilaksanakan pada Kamis, 23 April 2020.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bmas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan pelaksanaan pemantauan hilal tetap dilakukan meski saat ini virus corona sedang merebak di Indonesia.

Baca Juga: Merry Riana Sebut Pandemi Virus Corona Ibarat Proses Kepompong Sebelum Jadi Kupu-kupu 

Maka dari itu, pihaknya memberikan beberapa aturan terkait pelaksanaan pemantauan hilal, sebelumnya petugas diimbau untuk melakukan salat hajat guna memohon keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya.

"Peserta dibatasi dengan maksimal 10 orang dengan menyesuaikan protokol kesehatan serta senantiasa menjalani physical distancing," kata Kamaruddin Amin yang dikutip dari situs Kemenag pada Senin, 20 April 2020.

Kemudian, dalam pelaksanaan pemantauan hilal antara area perukyat dan area undangan dibatasi dengan batas yang jelas. Sebelum memasuki area rukyatul hilal, semua peserta diwajibkan untuk diukur suhu tubuhnya dan menggunakan masker.

Aturan lainnya adalah baik teleskop, teodolit, atau kamera hanya boleh dioperasikan oleh satu orang. Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan.

 Baca Juga: Susul Si Kembar Covid dan Corona, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser

"Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen rukyat dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan," kata Kamaruddin Amin.

Berdasarkan informasi, pemerintah akan menyiarkan secara daring proses pelaksanaan sidang isbat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Gulf Today

Tags

Terkini

Terpopuler