Turki Balas Blokir Situs Arab Saudi dan UAE Soal Pembunuhan Jamal Kashoggi

20 April 2020, 13:39 WIB
TERSANGKA pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khasogghi telah dijatuhi vonis hukuman mati. /The Guardian

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Turki memblokir sejumlah situs berita Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) pada Minggu, 19 April 2020 waktu setempat.

Hal itu dilakukan setelah sebelumnya pihak Arab Saudi telah lebih dulu melakukan pemblokiran situs lembaga penyiaran dan kantor berita asal Turki, beberapa waktu lalu.

Langkah kedua negara tersebut diduga perselisihan terkait pembunuhan seorang jurnalis bernama Jamal Kashoggi pada 2018 lalu di konsulat Arab Saudi, Istanbul, Turki.

Baca Juga: Resmi Terapkan Pengendalian IMEI, Pemerintah Ungkap Kerugian Negara Akibat Ponsel Ilegal

Dikutip Pikiranrkayat-bekasi.com dari Antara, berkat kejadian pembunuhan tersebut membuat relasi antara kedua negara itu menjadi buruk.

Para pengguna internet di Turki sempat mencoba untuk mengakses situs kantor berita Arab Saudi yakni SPA, dan kantor berita UAE yakni WAM.

Namun pada saat mencoba, pengguna internet di Turki mendapati pesan yang bertuliskan bahwa situs-situs tersebut telah diblokir oleh pihak berwenang negaranya.

Baca Juga: Perawat Ungkap Faktor Tenaga Medis Banyak Tertular Corona Karena Ketidakjujuran Pasien

"Kami yakin bahwa ketegangan antara Arab Saudi dan Turki terlukiskan dengan apa yang kami alami," kata editor independentturkish.com, Nevzat Cicek.

Kurang lebih sepekan yang lalu, Arab Saudi memblokir akses terhadap beberapa situs media Turki, termasuk milik lembaga penyiaran negara TRT dan kantor berita Anadolu.

Bagaimanapun, pembunuhan Jamal Kashoggi yang merupakan jurnalis Arab Saudi pengkritik pemimpin de facto negaranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menjadi titik peningkatan ketegangan relasi Arab Saudi dan Turki.

Baca Juga: Bangka Belitung Terapkan Skema Subsidi Silang, Warga Kurang Mampu Bisa Ikut Swab Test

Pada bulan lalu, jaksa Turki mendakwa 18 orang yang melakukan kejahatan tersebut bersama dengan salah seorang ajudan dekat pangeran serta mantan wakil kepala intelijen Arab Saudi yang turut bertanggung jawab terhadap pembunuhan Jamal Kashoggi.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pembunuhan itu atas perintah "pejabat tertinggi" pemerintahan Arab Saudi.

Mendengar pernyataan Erdogan, Pangeran Mohammed membantah dengan tegas bahwa dirinya terlibat dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Bansos untuk Warga Bandung Barat Siap Didistribusikan Diiringi dengan Test Masif

Dirinya mengatakan bahwa ia memikul tanggung jawab terhadap kejadian itu sebagai seorang pemimpin negara.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler