Dukung Pemerintah, Pabrik Fesyen di Jepang Produksi Masker dari Bahan Pakaian Dalam Wanita

24 April 2020, 03:30 WIB
ATSUMI Fashion produksi masker dari bra untuk disumbangkan.* /Instagram @atsumi.fashion/

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini pihak World Health Organization (WHO) telah menganjurkan kepada setiap orang untuk mengenakan masker pada saat melakukan aktivitas di luar rumah.

Hal itu dilakukan tentunya sebagai upaya terhindar dari paparan virus corona yang saat ini telah menyebar hingga lebih 210 negara di seluruh dunia.

Namun kenyataannya, masker medis atau N95 dewasa kini sudah mengalami kelangkaan. Maka dari itu tak sedikit orang yang berinisiatif untuk memproduksi masker dari berbagai macam bahan.

Seperti halnya di Florida, Amerika Serikat (AS), salah seorang pemilik toko memproduksi masker dari bahan kulit binatang antara lain ular piton dan buaya.

Baca Juga: Sinopsis 15 Minutes, Kisah Detektif Menguak Misteri Pembunuhan yang Tayang Malam Ini 

Hal serupa dilakukan di Jepang, namun tidak berbahan dari kulit binatang melainkan dari  pakaian dalam wanita.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Atsumi Fashion Co yang mana merupakan perusahaan fesyen memproduksi masker dengan menggunakan mangkuk bra sebagai bahannya.

Hal tersebut dilakukan tentu sebagai langkah untuk mengatasi kelangkaan masker di tengah pandemi virus corona masih merebak, khususnya di Jepang.

Japan Times melaporkan dilansir Antara, ide untuk memproduksi masker dari mangkuk bra berawal dari seorang karyawannya menyadari bahan yang serupa yang digunakan pada masker sekali pakai.

Baca Juga: Jurnalis Tiongkok yang Ungkap Virus Corona di Wuhan Kembali, Sebut Telah Ditahan Polisi 

"Kami berharap kami dapat memberikan kontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut," kata manajer penjualan perusahaan, Hiroshi Hinata.

Bahkan, Hiroshi Hinata meyakini masker hasil produksi perusahaannya dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk maupun bersin.

Mereka (karyawan) diminta untuk merancang metode terbaru setelah adanya permintaan dari pihak kota setempat untuk membantu menyediakan masker bagi pekerja di Balai Kota, yang mana masker hanya tersisa 600 buah.

Atsumi Fashion berencana untuk membuat 1.000 masker untuk kota dan lebih diprioritaskan untuk didistribusi ke lembaga medis dan pendidikan karena dinilai sangat membutuhkan.

Baca Juga: Sinopsis Danur: I Can See The Ghost, Kisah Horor Risa Saraswati yang Tayang Malam ini 

Bukan hanya Atsumi Fasion saja, perusahaan lain juga sudah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker.

Pada bulan Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini. Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk ikut membuat masker.

Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis.

Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler