Majelis Umum PBB Menuntut Agar Rusia Menghentikan Perang di Ukraina, Duta Besar Rusia Bantah dan Ajukan Penola

3 Maret 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi. Majelis Umum PBB dikabarkan akan membela Ukraina. /Louis Q/Pexels

PR BEKASI - Majelis Umum PBB memberikan suara untuk menuntut penghentian segera serangan Moskow terhadap Ukraina.

Majelis Umum PBB juga menghendaki penarikan semua pasukan Rusia.

Hanya Belarusia, Suriah, Korea Utara, dan Eritrea yang bergabung dengan Rusia dalam menentang Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Spoiler Aku Bukan Wanita Pilihan 3 Maret 2022: Radit Mulai Menyelidiki Soal Rangga

Namun sebelum pemungutan suara, duta besar Ukraina, Sergiy Kyslytsya menyampaikan suaranya kepada Majelis Umum PBB.

“Mereka datang ke tanah Ukraina, tidak hanya untuk membunuh sebagian dari kita, mereka datang untuk merampas hak Ukraina untuk hidup. Kejahatan itu sangat biadab sehingga sulit untuk dipahami," kata Kyslytsya.

Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia mendesak anggota PBB untuk menentang resolusi tersebut.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Misterius dan Penuh Teka-Teki Menurut Astrologi

Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat memberikan tekanan, ancaman terbuka, dan sinis terhadap dukungan tindakan tersebut.

“Dokumen ini tidak akan mengizinkan kami untuk mengakhiri kegiatan militer. Sebaliknya, hal itu dapat mendorong kaum radikal dan nasionalis Kyiv untuk terus menentukan kebijakan negara mereka dengan harga berapa pun,” kata Nebenzia.

Dia menambahkan bahwa pemungutan suara untuk perdamaian Ukraina bukanlah bentuk dorongan dari dalam.

Baca Juga: 5 Arti Bunga Tidur yang Kerap Dialami, Salah Satunya Mimpi Dikejar

"Penolakan Anda untuk mendukung rancangan resolusi hari ini adalah pemungutan suara untuk Ukraina yang damai yang tidak akan dikelola dari luar. Ini adalah tujuan dari operasi militer khusus kami, yang oleh para sponsor resolusi ini untuk disajikan sebagai agresi," tuturnya.

Ungkapan tersebut mendapatkan pembelaan dari Duta Besar Belarusia Valentin Rybakov.

Akan tetapi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, memiliki keputusan sendiri setelah pemungutan suara.

Baca Juga: Viral Seorang Anak Laki-laki Disebut Mirip Rafathar, Buat Warganet Salah Fokus

“Pesan Majelis Umum keras dan jelas: Akhiri permusuhan di Ukraina, sekarang. Diamkan senjata, sekarang. Buka pintu untuk dialog dan diplomasi, sekarang," kata Guterres.

Dia menyampaikan bahwa akibat dari peperangan ini adalah sesuatu yang sangat buruk untuk seluruh warga negara.

"Kami tidak punya waktu untuk kehilangan. Efek brutal dari konflik terlihat jelas. Ini mengancam untuk menjadi jauh, jauh lebih buruk," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AP News, pada Kamis, 3 Maret 2022.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler