Kasus Positif Virus Corona Alami Lonjakan Setelah Jutaan Orang Memaksa Pulang Kampung

27 Mei 2020, 09:30 WIB
SALAH satu gelombang pemudik menunggu kereta di New Delhi, India, Minggu 26 Mei 2020, seiring diperpanjangnya lockdown terkait wabah Covid-19.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah pejabat melaporkan adanya peningkatan jumlah infeksi Virus Corona atau COVID-19, setelah negara-negara bagian di India menerima jutaan buruh migran kembali dari kota-kota besar.

Dengan kejadian itu, para pejabat mengkhawatirkan pandemi tersebut dapat menyebar ke desa-desa, yang mana fasilitias perawatan medis yang sangat minimal.

Dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, pejabat dari kementerian dalam negeri dan perkeretaapian mengatakan setidaknya sebanyak 4,5 juta pekerja telah bermigrasi dari rumah ke pusat ekonomi dalam dua bulan terakhir, sejak Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan karantina wilayah atau lockdown.

Baca Juga: Digunakan oleh Pemerintah RI untuk Penyembuhan Virus Corona, WHO Hentikan Uji Coba Obat Klorokuin

Tercatat pada hari Selasa, India telah melaporkan total 145.380 orang terinfeksi dengan jumlah korban meninggal sebanyak 4.167 orang.

Jumlah tersebut masih relatif rendah untuk sekelas negara berpenduduk padat kedua di dunia, jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Benua Biru.

Akan tetapi negara bagian Bihar di bagian timur mencatat lebih dari 160 kasus infeksi pada hari Senin, kenaikan satu hari tertinggi menjadikannya lebih dari 2.700 kasus.

Baca Juga: Gitaris Band Legendaris Queen Hampir Meninggal setelah Alami Serangan Jantung

Dalam 36 jam terakhir, lebih dari 75 orang dinyatakan positif di Odisha dan 35 orang lainnya yang berada di rumah isolasi di negara bagian Rajasthan.

Kasus-kasus terbaru telah memaksa pihak berwenang untuk memperluas sumber daya pengujian yang terbatas.

"Lusinan pekerja yang melakukan perjalan dari New Delhi telah dinyatakan positif. Kami memastikan bahwa tidak ada yang memasuki desa mereka dengan pandemi ini," kata Gaurav Sinha, seorang pejabat kesehatan di Ibu Kota Bihar, Patna.

Baca Juga: Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Saat New Normal, Robot Barista Dikerahkan di Sejumlah Kafe

Sementara itu, seorang ekonom yang memperlajari pola migrasi terbalik mengatakan buruh migran termiskin di India adalah yang paling parah terkena penerapan karantina wilayah.

Tayangan di TV pada awal krisis pandemi ini menunjukkan polisi memukuli pekerja migran ketika mereka mencoba menaiki bus kota untuk mencapai desa mereka.

Pada 1 Mei 2020, pemerintah menanggapi meningkatnya opisisi publik terhadap krisis migran dengan mengizinkan kereta khusus untuk membawa pekerja kembali ke negara bagian asal mereka.

Baca Juga: Viral, Bocah Diduga Dieksploitasi Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan di Warung Kosong di Cianjur

Tetapi jutaan pengangguran masih menunggu untuk dapat kembali ke rumah di desa asalnya.

"Krisis migran memperlihatkan garis-garis spesial dari perkembangan India," ucap Sai Balakrishnan asisten profesor di Universitas Harvard.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler