Sebut NATO Lemah, Volodymyr Zelensky Kecam Penolakan Zona Larangan Terbang Buat Rusia

5 Maret 2022, 17:53 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menilai NATO lemah setelah mereka menolak untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina. /Ukrainian Presidential Press Service/HANDOUT via REUTERS /

PR BEKASI – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan kecaman terhadap NATO terkait sikap mereka dalam menanggapi operasi militer Rusia Ukraina. 

Volodymyr Zelensky menilai bahwa NATO telah mengadakan pertemuan puncak yang bersifat lemah dan membingungkan pada Kamis, 3 Maret 2022 kemarin. 

Pasalnya, dalam pertemuan kemarin para pemimpin NATO menolak untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina.  

Sebelumnya, Volodymyr Zelensky telah meminta NATO untuk memberlakukan pembatasan wilayah udara di Ukraina agar menghambat serangan udara Rusia di negaranya. 

Baca Juga: Kabar Terkini Rusia-Ukraina, Presiden Zelensky Salahkan NATO atas Kematian Warganya

Akan tetapi, para pemimpin NATO malah menolak permintaan Presiden Ukraina tersebut untuk menghindari terlibat langsung dalam pertempuran dengan Rusia. 

Sebagai gantinya, NATO berjanji akan memberikan lebih banyak lagi sanksi ekonomi pada Rusia agar negara tersebut kehabisan dana untuk membiayai operasi militer mereka di Ukraina. 

Lewat sebuah video yang lokasi pembuatannya dirahasiakan pada Jumat, 4 Maret 2022, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa keputusan NATO tersebut secara otomatis memberikan izin kepada Rusia untuk terus menggempur Ukraina. 

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Kedapatan Beri Hadiah Bunga untuk Seorang Aktor, Pria Itu Bukan Orang Biasa

Tak hanya itu, Presiden Ukraina juga mengatakan bahwa para pemimpin NATO harus bertanggung jawab terhadap para korban perang Rusia-Ukraina. 

“NATO memutuskan untuk tidak memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina, mulai hari ini semua korban tewas di medan tempur menjadi tanggung jawab NATO,” katanya. 

“NATO telah memperlihatkan bahwa mereka memiliki mental yang lemah dan kurang percaya diri, meskipun memiliki persenjataan yang lebih canggih dari Rusia,” tambahnya. 

Meski terkesan melancarkan hinaan pada NATO, namun Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih terhadap NATO atas bantuan yang selama ini mereka berikan. 

Sementara itu, pada pertemuan yang diadakan di Brussel, Belgia tersebut, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat di dalam perang Rusia-Ukraina. 

Baca Juga: Perasaan Haji Faisal dan Dewi Utami Setelah Bertemu dengan Thoriq Halilintar: Saya Merasa Bersyukur...

NATO beralasan jika mereka turut ikut campur dalam konflik tersebut maka hanya membuat situasi semakin kacau. 

“NATO mempunyai tanggung jawab untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” katanya. 

Namun, Presiden Ukraina tetap menentang NATO dalam pidato tanggapannya terhadap serangan Rusia yang meningkat di hari kesembilan ini. 

"Bila Anda tidak terlibat, Rusia dapat mematikan jaringan televisi, listrik, koneksi internet, dan sumber daya alam Ukraina," katanya. 

“Mereka pikir dengan hal tersebut dapat membuat Ukraina tunduk terhadap Rusia. Namun, meskipun jika Rusia menghilangkan oksigen dari Ukraina, kami akan bernapas dalam-dalam untuk mengusir mereka,” tambahnya. dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, Sabtu, 5 Maret 2022.*** 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler