Adanya Seruan Penggulingan Partai Komunis, Tiongkok Sebut Hal Itu 'Tidak Masuk Akal'

5 Juni 2020, 18:54 WIB
Bendera Tiongkok //Pixabay/

PR BEKASI - Belum lama ini mantan bintang sepak bola Hao Haidong menyerukan penggulingan Partai Komunis yang saat ini tengah berkuasa di negeri tirai bambu.

Hal itu disampaikan dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis 4 Juni 2020, tepat pada peringatan 31 tahun peristiwa penumpasan berdarah Tiongkok terhadap demonstran prodemokrasi di dan sekitar Lapangan Tiananmen.

"Saya pikir orang-orang Tiongkok tidak seharusnya diinjak-injak oleh Partai Komunis Tiongkok lagi. Saya pikir Partai Komunis ini harus diusir dari kemanusiaan. Ini adalah kesimpulan yang saya raih setelah 50 tahun hidup," kata Hao Haidong dalam video tersebut.

Baca Juga: Misteri 'Desa Hantu' yang Hilang 26 Tahun Silam, Diprediksi Kembali Muncul Tahun 2021 

Dilansir Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, diminta menanggapi pernyataan dari mantan bintang sepak bola Tiongkok, Hao Haidong, Pemerintah Tiongkok melalui Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri, Geng Shuang mengatakan bahwa pernyataannya 'tidak masuk akal'.

"Terhadap pernyataan-pernyataan yang absurd dan lelucon ini, saya tidak tertarik berkomentar," kata Geng Shuang.

Hao Haidong, yang merupakan bintang utama sepak bola Tiongkok pada 1990-an dan 2000-an dan memimpin Tiongkok ke satu-satunya penampilan final Piala Dunia pada 2002, berbicara dalam sebuah wawancara selama 53 menit di saluran YouTube tentang miliarder buron Guo Wengui, yang dekat dengan bekas penasihat Gedung Putih, Steve Bannon.

Hao Haidong yang berusia 50 tahun, telah terang-terangan berbicara tentang isu-isu sosial dan telah mengkritik pembentukan sepak bola Tiongkok, mendapatkan julukan 'Cannon Hao', tetapi sebelumnya tidak berbicara menentang Partai Komunis.

Baca Juga: Perjalanan Dibatalkan, KAI Kembalikan Tarif Tiket Keberangkatan 100 Persen Hingga 17 Juni 2020 

Sangat jarang terjadi bagi warga Tiongkok terkenal dengan secara terbuka mengkritik pemerintah, mengingat garis keras Tiongkok tentang perbedaan pendapat.

Dalam video terpisah, Hao Haidong membaca 'deklarasi' Negara Federal Baru Tiongkok' yang juga dikenal sebagai Miles Kwok, Guo meninggalkan Tiongkok pada 2014 dan telah menggunakan Youtube untuk menuduh pejabat senior Tiongkok melakukan kesalahan.

Hao Haidong, yang diketahui memiliki tempat tinggal di Spanyol muncul dalam sebuah video dengan sang istri, yakni mantan juara bulutangkis Ye Zhaoying.

Setelah pernyataan yang diucapkan itu, dikabarkan beberapa akun media sosial milik Hao Haidong telah menghilang.

Baca Juga: Anggotanya Salah, Kepala Polisi Minneapolis Berlutut Saat Jenazah George Floyd Tiba di Pemakaman 

Seperti akun Weibo-nya yang memiliki lebih dari 7 juta pengikut telah dihapus dari platform seperti Twitter pada Kamis. Bahkan semua entri tentang dia di Zhihu yakni situs tanya jawab yang populer juga dikabarkan telah dihapus.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler