Gedung Apartemen di China Jadi Tempat Karantina Covid-19, Warga Lakukan Protes dan Bentrok dengan Aparat

15 April 2022, 10:36 WIB
Warga protes kepada aparat yang memaksa apartemen mereka dijadikan sebagai tempat karantina Covid-19 di China. /Whatsonweibo

PR BEKASI - Kasus Covid-19 di China mengalami peningkatan pesat beberapa hari belakangan ini.

Peningkatan kasus Covid-19 di China beberapa hari terakhir diperkirakan karena varian Omicron BA.2.

Pemerintah China pun langsung mengambil tindakan, agar kasus Covid-19 tak makin meluas.

Wilayah yang ditengarai menjadi tempat persebaran kasus Covid-19 kali ini langsung lockdown, salah satunya di Shanghai.

Baca Juga: Link Nonton Spy X Family Episode 2 Sub Indo: Petualangan Forger dan Anya Mencari Sosok Ibu

Gedung-gedung di Pudong, Shanghai pun kini dijadikan tempat karantina Covid-19.

Keputusan penggunaan gedung apartemen di Pudong sebagai tempat karantina, mendapat tentangan dari penghuni apartemen.

Tak pelak warga apartemen langsung melakukan protes di dekat gedung tersebut.

Melansir laman Whatsonweibo pada 15 April 2022, per Kamis 14 April 2022 kemarin, beredar luas video yang menunjukkan warga melakukan aksi protes di hadapan aparat yang menggunakan APD lengkap.

Situasi tersebut diduga terjadi di kompleks apartemen Internasional Zhangjiang Nashi, Pudong Baru, Shanghai.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1047, Sengoku Berniat Mati di Tangan Kurohige, Koby Pemilik Kekuatan Buddha Emas Berikutnya

Para penghuni apartemen tak terima jika huniannya akan diisi oleh warga yang terinfeksi virus corona.

Bentrok tak terhindarkan antara aparat dengan warga setempat yang marah.

Tak sedikit yang berteriak dan menangis saat salah seorang warga ditarik paksa oleh petugas.

Dari video yang beredar, terlihat pula beberapa warga lainnya berlutut, dan nampak memohon ke petugas.

Baca Juga: 6 Karakter Attack on Titan yang Paling Cerdas, Siapa Lagi Selain Levi Ackerman?

Gedung apartemen tersebut telah digunakan sebagai tempat karantina sejak Maret 2022 ini. Namun lokasi karantina akan diperluas.

Hal itu pula yang memicu kemarahan publik, atas keputusan pemerintah.

"Saya tinggal di kompleks Nashi, dan seperti banyak tetangga saya, kami telah kembali dari luar negeri dan kami sangat patriotik. Tetapi siapa pun yang akan mengalami hal ini pasti akan merasa kecewa," ujar seorang warga apartemen.

Sontak saja video yang beredar memicu kemarahan netizen global, dan mendesak Shanghai menghentikan aksinya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Whatsonweibo

Tags

Terkini

Terpopuler