3 Solusi Atasi Pemanasan Global Menurut Ilmuwan, Pemerintah Harus Serius

15 April 2022, 21:10 WIB
Ilustrasi pemanasan global, simak 3 solusi menurut para ilmuwan. /Pixabay/catazul

PR BEKASI – Isu pemanasan global kembali menyeruak akhir-akhir ini, kita pun semakin sering mendengar keluhan soal suhu yang semakin panas.

Di antara solusi mengatasi pemanasan global tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi juga aspek dari pemerintah dan lain yang berkaitan dengannya.

Beberapa solusi mengatasi isu tersebut bisa diterapkan hingga 2030 mendatang dengan tujuan mengurangi emisi.

Baca Juga: Manga One Piece 1047: Simak Jadwal Rilis dan Link Bacanya

Total ada 3 ilmuwan yang buka suara tentang pemanasan global tersebut dan turut memberikan solusi untuk mengatasinya.

3 solusi atasi pemanasan global

Berikut pembahasan solusinya:

1.    Jangan abaikan sektor transportasi

Baca Juga: Tato One Piece di Tubuh Uus, dari Zoro sampai Nico Robin Penuh Maknanya

Ada Peter Newman dari Curtin University dan Jake Whitehead dari The University of Queensland, Australia, yang menyinggung sektor tersebut.

Mereka menekankan pentingnya memperhatikan sektor transportasi ramah lingkungan yang digunakan massal, kita bisa pakai listrik berbasis panel surya.

“Satu dekade sebelumnya, sektor transportasi selalu menjadi yang terlambat dalam sisi pengurangan emisi. Nah, temuan IPCC menyatakan teknologi saat ini sudah memungkinkan untuk mengubah tren itu.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran KAI Tambah Jadwal Perjalanan, Berikut Nama Kereta dan Waktunya

“Listrik berbasis energi surya sudah bisa menyalakan mobil, motor, sepeda, bus, bahkan truk,” ujarnya.

Kita bisa menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk transportasi itu karena ongkosnya sudah lebih murah 10 tahun ke belakang.

“Pemerintah harus menyiapkan insentif untuk pasokan dan penggunaan sepeda listrik, skuter, mobil, truk, dan bus.

Baca Juga: 3 Hal yang Dinantikan dari One Piece Film Red, Termasuk Soal Anak Perempuan Shanks

“Harapannya insentif tersebut dapat memacu individu maupun pelaku usaha untuk mengurangi emisi pribadinya,” ujarnya.

2.    Pemerintah harus maksimal

Frank Jotzo dari Australian National University menganggap pentingnya pemerintah mengerahkan segala daya dan upaya dari berbagai sektor.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Bumi 2022 dengan Desain Menarik, Cocok Dijadikan Status Facebook

“Karena itulah, IPCC menyatakan negara-negara perlu menyiapkan paket kebijakan yang komprehensif agar pengurangan emisi yang tajam bukan mimpi semata,” tutur Jotzo.

“Regulasi lainnya, misalnya yang sokongan penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir dan penghapusan subsidi bahan bakar fosil juga sangat bermanfaat untuk kelangsungan bumi,” ujarnya.

Diharapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan akan tercipta, selain tentunya aksi iklim bisa menjadi gerakan utama untuk menyadarkan masyarakat.

Baca Juga: Petugas Parkir Ditusuk di Cikarang, Dua Terduga Pelaku Kini Diringkus Polisi

3.    Ada kontribusi pangan

Annette Cowie dari University of New England menyatakan dunia pada 2050 perlu segera masuk ke era net zero yakni emisi yang dihasilkan dan diserap itu sama besarnya.

“Sektor pertanian merupakan kontributor besar dalam emisi global. Meski begitu, laporan terbaru IPCC menyatakan peran vital sektor lahan untuk mencapai net zero melalui penyerapan dan penyimpanan CO2 di pohon-pohon, dan manajemen pengelolaan karbon di tanah.

Baca Juga: Ide Menu Buka Puasa Ramadhan: Puding Lapis Surabaya ala Chef Devina Hermawan

“Penggunaan biochar atau bahan padat kaya karbon juga cukup menjanjikan,” katanya, dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari laman The Conversation.

Selain itu, Cowie juga menyebut satu per tiga emisi global disumbang metode produksi dan distribusi pangan kita.

Hal itu berkaitan dengan gaya hidup, cara mencegah sampah makanan, hingga pola makan yang sehat.

Baca Juga: Kung Fu Yoga di Blockbuster Sahur Movie Trans TV, Berikut Spoiler dan Link Streaming Acaranya

“Kita bisa memulai pola makan kaya pangan nabati, dengan asupan moderat dari daging dan produk berbasis susu,” ujarnya.

Menurut Cowie, kita juga bisa mengatasi emisi langsung dari produksi makanan, contohnya mengolah biogas dari kotoran hewan ternak.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler