Proses Bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO kembali 'Diportal', Turki: Mereka Seperti Organisasi Teroris

9 Juni 2022, 13:30 WIB
Hubungan negara nordik dan NATO sudah dibangun sejak lama. /DW

PR BEKASI - Swedia dan Finlandia kembali mendapatkan pertentangan ketika memutuskan untuk bergabung dengan NATO.

Kali ini pihak yang mencoba menghalanginya adalah Turki.

Pasalnya, Turki memberikan syarat khusus untuk Swedia dan Finlandia jika memutuskan ingin bergabung dengan NATO.

Syarat-syarat itu berupa berupa 10 daftar yang harus mereka penuhi untuk mendapatkan dukungan dari Ankara.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Merapat Menjadi Sekutu, Jenderal Tertinggi AS Sebut NATO Siap Kepung Rusia

Sementara itu, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RT, pemerintah Turki belum mengkonfirmasi keaslian daftar ini, itu sesuai dengan pernyataan resmi sebelumnya dari Ankara.

Jika daftar tuntutan itu asli, Ankara mengklaim akan berisi soal terorisme yang berhubungan dengan tawaran Helsinki dan NATO di Stockholm.

Tujuh dari sepuluh tuntutan terkait dengan hal ini berisi seperti berikut.

Di bagian atas daftar, Turki dilaporkan meminta Finlandia dan Swedia untuk mendukungnya “dalam perjuangannya melawan organisasi teroris,” termasuk PKK dan Organisasi Teroris Fetullah (FETO), yang diduga mencoba kudeta di Turki pada 2016, sebagai serta afiliasi mereka.

Baca Juga: Bergabung dengan NATO, Rusia Ancam Pemotongan Pasokan Gas ke Finlandia

Kondisi lain dalam daftar Ankara adalah agar Swedia dan Finlandia “menetapkan peraturan hukum dan kerangka hukum yang diperlukan untuk memerangi terorisme.”

Turki juga ingin pihak berwenang Swedia dan Finlandia mencegah segala upaya untuk mendirikan kantor cabang PKK.

Kegiatan FETO di kedua negara harus dilarang dan situs web serta kantor pers mereka ditutup, menurut daftar yang diterbitkan oleh Yeni Safak.

Ankara juga meminta pembekuan aset untuk organisasi terkait terorisme, deportasi dan ekstradisi tersangka terorisme, dan larangan demonstrasi.

Baca Juga: Disambut Hangat, Finlandia dan Swedia Nyatakan Gabung dengan NATO

Finlandia dan Swedia juga dilaporkan telah diminta untuk berbagi intelijen dengan Turki dan menghapus pembatasan industri pertahanan terhadapnya.

Sementara, bunyi poin terakhir dalam daftar tersebut menyatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO, mereka harus memenuhi komitmen ini.

Mendengar syarat-syarat ini, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengakui bahwa, sikap pejabat Turki di Helsinki, Finlandia "semacam api penyucian", yang tidak disiapkan untuk "dalam bentuk ini."

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pun turut menanggapi kekhawatiran yang sama soal Turki.

Baca Juga: Mengapa Negara Kecil Dekat Rusia Merapat ke Barat dan NATO? Simak Penjelasan Peneliti

Ia berani mengatakan dengan mudah untuk mengklarifikasi bahwa Swedia tidak mengirim uang atau senjata ke organisasi teroris.

Hal ini pun juga ditanggapi Jens Stoltenberg selaku sekretaris Jendral NATO.

Ia menanggapi bahwa masalah keamanan semua anggota harus ditangani, tetapi tidak secara terbuka meminta Swedia dan Finlandia untuk memenuhi tuntutan Turki.

Dia menyatakan kepastian bahwa mereka akan mengatasi perbedaan dengan mengadakan konsensus yang melibatkan anggota NATO untuk menambahkan aliansi baru.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Yeni Safak RT

Tags

Terkini

Terpopuler