PR BEKASI - Ukraina dikabarkan menerima bantuan beberapa sistem roket jarak lebih jauh dari Amerika Serikat (AS).
Bahkan, total nilai bantuan yang diberikan Ukraina senilai $450 juta atau Rp6,6 triliun untuk memukul mundur pasukan Rusia.
Bantuan yang diterima Ukraina mencakup empat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS.
Pasukan Ukraina juga telah memulai pelatihan tentang sistem itu di Eropa agar dapat menggunakannya.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News, pada Jumat, 24 Juni 2022, empat HIMARS pertama yang sebelumnya dikirim AS telah digunakan ke medan perang melawan Rusia.
Menurut Pentagon, bantuan itu juga mencakup 18 kendaraan taktis yang digunakan untuk menarik howitzer.
Baca Juga: Teori One Piece: Ayah Zoro Adalah Aramaki, Sosok Shimotsuki Ushimaru Menjadi Buktinya
Sehingga senjata dapat dipindahkan di sekitar medan perang, serta 18 kapal patroli pesisir dan sungai, ribuan senapan mesin, peluncur granat, dan amunisi cadangan lainnya.
Bantuan tersebut datang ketika militer Rusia terus perlahan-lahan memperluas kendalinya di wilayah Donbas timur.
Para pemimpin Ukraina terus-menerus meminta sistem roket presisi yang lebih maju untuk melawan Rusia dengan lebih baik.
Baca Juga: Episode 12 Menjadi Penutup Spy x Family Musim Ini: Jadwal Rilis hingga Spoiler
HIMARS memberi Ukraina kemampuan untuk menyerang pasukan Rusia dari jarak jauh, sehingga mengurangi risiko bagi pasukan Ukraina.
Sistem yang dipasang pada truk, bisa membawa wadah dengan enam roket berpemandu presisi yang dapat mencapai jarak tempuh sekitar 45 mil (70 kilometer).
Butuh sekitar tiga minggu untuk melatih pasukan Ukraina pada empat HIMARS pertama, sebelum pertempuran.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari bantuan keamanan dan ekonomi senilai $40 miliar atau Rp593,9 miliar yang disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
Bantuan itu adalah paket senjata dan peralatan militer ke-13 yang diberikan kepada Ukraina sejak perang dimulai.
Secara keseluruhan, sejak perang dimulai pada akhir Februari, AS telah memberikan sekitar $6,1 miliar atau Rp90,5 miliar bantuan keamanan ke Ukraina.***