Menilik Ritual Haji di Jembatan Jamarat, Mampu Menampung 300 Jemaah dengan Ratusan Fasilitas Kendaraan Listrik

12 Juli 2022, 06:00 WIB
Jemaah Haji Lakukan Lempar Jumrah dan Rayakan Idul Adha /Arabnews.com

PR BEKASI - Seluruh jemaah haji telah melakukan lempar Jamarat pada Minggu, 10 Juli 2022.

Ini merupakan ritual kedua yang harus dilakukan oleh para jemaah haji dengan melemparkan 21 kerikil ke tiga pilar.

Jemaah haji melemparkan kerikil satu persatu seakan-akan melempari setan yang berwujud sebagai pilar.

Jalur untuk lempar Jamarat telah disediakan di kelima tingkat kompleks untuk memastikan arus jemaah haji tetap stabil.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dengan Tata Cara Sholat dan Bacaan Niatnya

Setelah menyelesaikan ritual, menghabiskan waktu dalam doa, dan permohonan di tenda mereka.

Sebagian besar dari mereka akan meninggalkan Mina setelah menyelesaikan sisa ritual mereka pada hari ini.

Kompleks Jamarat lima tingkat telah dirancang untuk memastikan bahwa sejumlah besar jemaah haji dapat menyelesaikan ritual dengan cepat.

Mereka hanya diperbolehkan melewatinya dalam satu arah untuk mencegah kemacetan dan keterlambatan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn dan Cancer 12 Juli 2022, Karier Anda Bagaikan Musim Kemarau

Lima kompleks itu dipastikan dapat menampung lebih dari 300.000 jemaah per jam, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News, pada Senin, 11 Juli 2022.

Sekitar 226 kendaraan listrik ramah lingkungan disediakan di Jembatan Jamarat untuk mengangkut dan melayani mereka.

Menurut Nussaiba, seorang jemaah haji Palestina, proses haji di Mina dan tempat suci lainnya dinilai sangat nyaman.

“Semuanya mudah, dari mengatur kerumunan untuk rajam di Jamarat, hingga tawaf (berjalan di sekitar Ka'bah Suci di Masjidil Haram di Makkah),” kata Nussaiba.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio dan Gemini 12 Juli 2022, Hati-hati dengan Hal yang Menimbulkan Salah Paham

Operasi haji di tempat-tempat suci telah diawasi oleh Pangeran Khaled Al-Faisal, gubernur Makkah, dan Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif.

Sejumlah lembaga, otoritas keamanan, dan petugas kesehatan, telah terlibat dalam menyediakan semua layanan jemaah haji.

Teknologi terbaru digunakan untuk memantau pergerakan jemaah haji dan memastikan keselamatan dan keamanan mereka.

Kamera di darat dan di helikopter yang terbang di atas tempat suci terhubung ke pusat operasi dengan baik.

Kementerian Kesehatan mengatakan tidak ada wabah penyakit selama haji.

Kementerian Haji dan Umrah telah merilis program asuransi kesehatan komprehensif untuk jemaah haji asing sebagai bagian dari program Visi 2030 Kerajaan.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler