Babak Baru Ketegangan Regional Asia: Mencoba Bakar Barang Buatan Tiongkok, Pengusaha India Ditahan

24 Juni 2020, 09:10 WIB
Bendera India dan Tiongkok. /* //PR Cirebon

PR BEKASI – Setelah bentrokan pecah antara tentara India dan negeri tirai bambu di wilayah perbatasan di sepanjang Garis Kontrol di Ladakh, muncul sentimen anti-Tiongkok di India.

Seorang pedagang yang juga pemimpin sebuah badan asosiasi pedagang di India mulai memboikot barang-barang buatan Tiongkok di Delhi pada 10 Juni 2020.

Sekjen Nasional Konfederasi Seluruh Pedagang India (CAIT) yang dipimpin oleh Praveen Khandelwal ditangkap polisi ketika berusaha membakar barang-barang produk Tiongkok di wilayah Karol Bagh, Delhi.

Baca Juga: Usai Capai Level Tertinggi, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Dalam unjuk rasa menyerukan balasan atas tewasnya 20 tentara India dalam bentrokan dengan tentara Tiongkok, CAIT-lembaga yang memayungi hampir 70 juta anggota-menyerukan agar membakar barang buatan Tiongkok.

"Para pedagang dan konsumen di seluruh negara ini telah menunjukkan antusiasme yang besar dan dukungan luar biasa untuk memboikot barang-barang China," kata Sekretaris Jenderal Nasional, Praveen Khandelwal seperti dikutip dari Sputnik News oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 24 Juni 2020.

Dia menambahkan, kampanye antibarang Tiongkok juga akan di gaungkan saat festival India Rakhi pada Agustus mendatang, ketika para perempuan India akan mengikat 'rakhi buatan India' ke tangan saudara-saudara mereka, bukan yang diproduksi oleh Tiongkok.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ma’ruf Amin Keluarkan Fatwa 'Shalat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum' Bagi Muslim RI?

Sebelumnya, badan pedagang telah menyerukan pemboikotan 500 barang Tiongkok termasuk produk konsumen, mainan, perabotan kain, tekstil, dan berbagai jenis barang lainnya.

Alasan barang-barang Tiongkok tersebut di boikot karena India memiliki sumber daya yang cukup untuk memproduksi barang-barang tersebut, badan perdagangan mengatakan kepada media bahwa "tujuan CAIT adalah untuk mengurangi impor barang jadi China sebesar USD 13 miliar pada Desember 2021, dengan kerja sama para pedagang dan warga negara India,"

Sementara itu, sejumlah insiden terjadi di India dimana orang-orang direkam tengah membakar barang-barang Tiongkok atau menghancurkannya di jalan saat berunjuk rasa.

Baca Juga: Gojek PHK 430 Karyawannya, Berikut Pesangon Fantastis yang Akan Diterima

Hubungan antara India dan Tiongkok semakin menegang setelah bentrokan di perbatasan atas wilayah yang disengketakan di Lembah Galwan di Ladakh timur, dimana kedua negara saling tuding telah melanggar perbatasan de-facto.

Sementara India kehilangan 20 tentara, termasuk seorang perwira komandan, Tiongkok belum mengungkapkan jumlah korban di pihak mereka.

Kedua negara terlibat dalam dialog untuk menyelesaikan masalah ini.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sputniknews

Tags

Terkini

Terpopuler