66 Persen Orang Australia Tak Percaya Kemampuan Jokowi Tangani Masalah Global

25 Juni 2020, 10:02 WIB
ILUSTRASI bendera Australia.* /Pixabay/RebeccaLintzPhotography/

PR BEKASI - Meski mayoritas orang Australia menganggap Indonesia sangat penting bagi negaranya, sebanyak 66 persen mengaku tidak atau kurang percaya pada kemampuan Presiden Joko Widodo dalam menangani masalah global.

- 95 persen orang di Australia menganggap Indonesia sangat penting bagi negaranya
- Namun orang di Australia ragukan kemampuan Presiden Jokowi dalam menangani isu global seperti pandemi Covid-19
- Sudah 16 tahun Lowy Institute melakukan survei untuk mengetahui persepsi orang Australia terhadap isu global

Demikian hasil survei yang dirilis lembaga pemikir ternama Australia Lowy Institute, pekan ini yang melibatkan 2.448 responden.

Baca Juga: Tingginya Stok Persediaan di AS dan Tekanan Gelombang Kedua Virus Corona, Harga Minyak Dunia Anjlok

Tingkat kepercayaan orang Australia ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, dimana hanya sepertiga penduduk negeri kanguru itu percaya pada kepemimpinan Jokowi.

Laporan tahunan dari Lowy Institute sudah dilakukan selama 16 tahun terakhir dengan tema yang sama, yaitu persepsi orang Australia terhadap permasalahan dunia.

Survei dilakukan pada akhir Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 tengah merebak di berbagai negara termasuk di Australia dan Indonesia.

Baca Juga: Cek Fakta: DKI Jakarta Dikabarkan Kembali Masuk Zona Merah

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News, Natasha Kassam dari Lowy Institue menjelaskan survei menangkap adanya sentimen suram di kalangan warga Australia terhadap kondisi dunia dewasa ini.

"Hal ini tak begitu mengejutkan mengingat adanya pandemi Covid-19 dan resesi yang dialami Australia untuk pertama kalinya dalam 29 tahun," katanya kepada Melissa Clarke dari ABC News.

Survei kali ini semakin memperkuat persepsi bahwa kebanyakan orang Australia tidak mengetahui dan kurang percaya terhadap tetangganya, Indonesia.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Bersungguh-sungguh Tangani Covid-19, Tunda RUU HIP Dijadikan Bukti

Hanya 39 persen orang Australia misalnya, yang mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi.

Survei persepsi orang Australia terhadap sejumlah figur pemimpin dunia menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo berkisar 32 persen, 66 persen tidak dan kurang percaya, serta 2 persen tidak tahu.

Tingkat kepercayaan orang Australia bahwa Indonesia akan bertanggung jawab terhadap permasalahan dunia juga menurun tajam, hanya 36 persen dibandingkan 52 persen pada tahun 2017.

Baca Juga: Pasukan Perdamaian RI Tewas di Kongo, Kaops PBB: Saya Mengutuk Keras Serangan Pengecut Ini

Dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya, persepsi orang Australia terhadap Presiden Jokowi masih lebih tinggi, misalnya dengan Presiden China Xi Jinping yang hanya mencapai 22 persen serta Presiden AS Donald Trump 30 persen.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menempati posisi teratas yaitu 87 persen, disusul PM Jepang Shinzo Abe 73 persen.

Sementara tingkat kepercayaan orang Australia kepada Perdana Menterinya sendiri, yakni Scott Morrison sebesar 60 persen.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Virus Corona Dunia Capai 9 Juta Lebih, RI Masih Tempati Urutan 10 Besar di Asia

Secara ekonomi, mayoritas orang Australia menganggap Indonesia sebagai negara yang penting.

Khusus untuk tema Indonesia, survei Lowy Institute sudah melakukannya sejak 15 tahun lalu.

Hasilnya secara konsisten menunjukkan kurangnya pengetahuan orang Australia mengenai Indonesia termasuk sistem pemerintahannya.

Baca Juga: CFD Thamrin-Sudirman Ditiadakan karena Ada Warga Reaktif dan Menuai Kritikan

Pada tahun 2019, mayoritas orang Australia (61 persen) menyatakan "Australia menangani hubungan dengan Indonesia secara baik".

Secara umum, orang Australia masih memandang AS sebagai sekutu penting terutama dalam bidang keamanan.

Namun hanya sedikit yang percaya pada kemampuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanangi isu-isu dunia.

Baca Juga: UTBK 2020 Dibagi Jadi 2 Gelombang dan 2 Sesi Sehari, Simak Ketentuan Lengkap Lainnya

"Orang Australia tetap skeptis pada Presiden Trump dengan kebijakannya yang mendahulukan Amerika," kata Natasha Kassam.

Hanya sekitar 50 persen responden yang merasa aman dengan berbagai kejadian di dunia saat ini, turun tajam dibandingkan dua lalu yang mencapai 80 persen.

Jika pada tahun sebelumnya isu mengenai perubahan iklim mendominasi perhatian orang Australia, maka tahun ini orang Australia lebih khawatir soal isu kekeringan, pandemi virus corona serta anjloknya perekonomian.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler