Viral, Air Laut di Islandia Mendadak Merah, Ini Penyebabnya

20 Juli 2020, 12:29 WIB
Air laut di Kepulauan Faroe berubah menjadi merah darah setiap tahun akibat pembantaian paus yang dianggap sebagai tradisi Grindadrap /AFP

PR BEKASI - Air laut di Kepulauan Faroe Islandia mendadak berubah warna menjadi merah darah diakibatkan lebih dari 250 paus dibantai oleh para nelayan setempat.

Pembantaian mamalia laut itu diketahui merupakan tradisi tahunan yang telah berlangsung selama 1.000 tahun di sana.

Dan itu masih berlanjut hingga saat ini, meski ada kecaman dari kelompok aktivis hewan.

Baca Juga: Viral, Perempuan di Tasikmalaya Hamil 1 Jam Langsung Melahirkan

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Star Senin, 20 Juli 2020 Paus itu dibantai dalam ritual tahunan 'Grindadrap', sebuah tradisi di desa Hvalba, Kepulauan Faroe Islandia.

Tradisi kontroversial itu terjadi setelah perburuan pertama tahun ini.

Paus pilot yang berenang melalui pantai pulau-pulau terpencil di lepas pantai Islandia dikepung oleh kapal-kapal nelayan.

Baca Juga: Dubes Tiongkok Sangkal Rekaman Umat Muslim Uighur Diikat dan Dipaksa Naik Kereta di Xianjiang

Mereka lalu digiring menuju perairan dangkal di dekat pantai untuk kemudian dipotong-potong.

Juru kampanye organisasi nirlaba pelestarian laut, Sea Shepherd mengecam 'praktik biadab' tersebut.

Dilaporkan bahwa dalam tradisi itu, para nelayan telah membantai 35 lumba-lumba bersama dengan 252 paus pilot minggu ini.

Baca Juga: Anji Dikecam PFI Terkait Pernyataan Kontroversial Tentang Covid-19

"252 paus pilot bersirip panjang dan 35 lumba-lumba bersisi putih Atlantik terbunuh di Hvalba tadi malam setelah pod besar ditemukan di Sandvik," katanya.

"Ini adalah perburuan Grindadrap terorganisir pertama tahun 2020 dengan daging dari perburuan didistribusikan pertama kali kepada sekitar 70 peserta perburuan dari kapal dan mereka yang membunuh di pantai-dan kemudian sisanya ke desa-desa di Suouroy dengan semua penerima kemudian bebas untuk menjual makanan mereka," sambungnya.

Untuk diketahui, diperkirakan sekitar 100.000 paus pilot berenang di dekat Kepulauan Faroe setiap tahun.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Hampir 260.000 Orang Positif Virus Corona dalam Sehari di Seluruh Dunia

ORCA, kelompok konservasi nirlaba lainnya mengatakan bahwa kasus tersebut akan terus berjuang untuk 'memusnahkan' tradisi 'gila' itu.

"Kami sangat menyesal. Kami akan terus berjuang untuk mengakhiri tradisi berdarah gila ini," ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler